Selasa 24 Oct 2017 16:37 WIB

Dirk Walter Monsig: Alquran Terangi Hidupku

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Mengingat Allah Ilustrasi.

Saya bertemu dengan sebuah benteng di sekeliling mereka, sebuah dinding tebal memisahkan mereka dari Kebenaran. Dan saya tidak bisa menyingkirkan benteng itu, karena di dalam hati mereka, lebih keras dari pada batu.

Saya mendapat cemoohan dan penganiayaan, saya tidak dapat memahami kebutaan dari penganiaya saya. Saya belajar bahwa hanya Tuhan yang bisa memberi penerangan.

Semakin saya belajar, semakin saya merasa harus mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena telah membawa saya pada Islam, agama yang sempurna.

Saya telah membaca kitab suci setiap agama. Tak pernah saya menemukan apa yang saya temukan dalam Islam: Kesempurnaan. Alquran yang Mulia, dibandingkan dengan kitab suci lainnya yang pernah saya baca, seperti cahaya matahari dibandingkan dengan kecocokan.

Saya sangat percaya bahwa setiap orang yang membaca Firman Tuhan dengan pikiran yang tidak sepenuhnya tertutup terhadap kebenaran, akan menjadi seorang Muslim, jika Tuhan berkenan. Dia juga akan melakukan perjalanan dari kegelapan menuju terang.

Semoga Tuhan memberikan Bimbingan-Nya kepada semua pencari kebenaran yang tulus. Lengan Islam terbuka untuk menerimanya di jantung sebuah komunitas yang disebut oleh Tuhan sendiri: "... yang terbaik dari manusia, berevolusi untuk umat manusia, memerintahkan apa yang benar, melarang apa yang salah, dan percaya kepada Allah." ( Qur'an, 3: 110)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement