Kamis 19 Oct 2017 18:45 WIB

Sadiqah Ismat: Islam Tunjukkan Cara Terbaik Menjalani Hidup

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:
Mualaf

Setelah membaca ini, ia sangat terkesan, hanya ada satu versi Alquran sepanjang sejarah Islam. Pekan depan ia akan membeli pakaian Muslim untuk berbagi tentang pekerjaannya dan berbagi alasan minatnya dengan Islam. Ketika ia sedang membeli perlengkapan ibadah, ia berbicara tentang Islam dengan seorang wanita luar biasa yang bekerja di sana, yang memberinya nomor kontak adiknya.

Adiknya mengenal seseorang yang bekerja di madrasah (sekolah Muslim) dan bersedia mengajarinya. Wanita itu mengajarinya sesuatu yang menyentuh hatinya -dia mengajari saya untuk mengatakan Assalamu-alaikum (damai besertamu).

Ia kemudian pulang ke rumah, dan menangis bahagia. Ia menelepon adik wanita yang ia ajak bicara tadi, dan sang adik mengatakan akan segera menghubunginya.

Saat itu Jumat, dan keesokan harinya, ia merasa cukup percaya diri untuk mengucapkan syahadat. Ia berdoa agar ia memiliki kekuatan di masa yang akan datang. Tuhan menguatkannya segera setelah ia membaca syahadat.

Ia pergi ke gereja pada Minggu itu, hampir semua orang yang ia kenal beragama Kristen di sana, memiliki kesalahpahaman tentang Islam. Ia menyadari bahwa dia tidak akan mendapat banyak dukungan dari komunitasnya di gereja itu ketika ia memutuskan memeluk Islam.

Tidak heran jika ia takut untuk memberitahu mereka bahwa ia telah menjadi seorang Muslim. Tuhan menguatkannya segera setelah ia membaca syahadat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement