REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mualaf Center Indonesia ((MCI) gelar daurah mualaf untuk membina kaum mualaf, pembina dan pendamping mualaf yang tersebar di Indonesia, diselenggakan di Villa Bina Qolbu Cisarua Puncak Bogor.
Dengan dauroh ini diharapkan para mualaf semakin kokoh aqidahnya sehingga menjadi mukalaf. Para pembina dan pendamping mualaf mempunyai kesamaan langkah dakwah serta memperkokoh ukhuwah Islamiyah.
Selain cukup paham dasar-dasar agama Islam, para mualaf juga diberikan wawasan untuk siap menghadapi masalah- masalah yang terjadi ketika baru masuk Islam.
MCI menyelenggarakan Dauroh Mualaf juga mempersiapkan para pembina dan pendamping mualaf yang akan membina dan mendampingi para mualaf yang rata- rata sangat membutuhkan pembinaan dan pendampingan menghadapi masalahnya sejak jadi mualaf.
Ardy Widiantoro, Sekretaris MCI menyampaikan bahwa dari tahun sejak MCI sampai sekarang pertumbuhan mualaf terus meningkat, tahun 2016 tercatat 2491,
ada kenaikan sekitar 5-6 % dari tahun sebelumnya.
‘’Sebagai Pembina di Kota Pontianak, saya merasakan manfaat mengikuti dauroh ini. Dakwah kami semakin efektif karena saya berusaha memberikan pencerahan dengan memahami budaya dan bahasa kaum mualaf setempat,’’ ujar Ustadz Sulaiman Ketua MCI Kalimantan Barat.
Dauroh (pelatihan) yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti 83 peserta. Para peserta sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Dewan Pembina MCI Ustadz Ali Hasan Bawazer dan Ustadz Syarif Baraja.
Dauroh ini juga didukung oleh Laznas LMI, Agung HS Dirut Laznas LMI sekaligus Ketua MCI Jawa Timur ikut hadir. Menurutnya kegiatan mualaf seperti ini sangat dibutuhkan oleh para mualaf dan ini sangat sesuai dengan program Laznas LMI yang berkomitmen peduli pada masalah-masalah mualaf.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
