Selasa 05 Sep 2017 03:33 WIB

Hakeem Heinz: Islam, Cara Terbaik Menjalani Hidup

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto:

Ketika kembali ke Inggris dari Spanyol, usianya sekitar 15 tahun. Dia memasuki sekolah. Ketika itu, dia merasa telah menjadi seorang Muslim yang percaya diri. Dia mulai membicarakan Islam lebih banyak lagi. Heinz berkata dengan gembira, "Saya benar-benar bisa mendeklarasikan diri sebagai Muslim."

Sikapnya terhadap Islam mulai berubah di antara teman-temannya di sekolah. Dia men ceritakan, "Pada saat itu, identitas Muslim adalah tren kehidupan dan keren. Ini membantu saya menjadi lebih percaya diri. Salah satu hal yang membantu saya melalui semua perubahan ini adalah kebebasan untuk mengenal Yang Mahakuasa."

Dia mengaku, membaca dan menghafal Alquran seorang diri. Dia juga mengatakan, ketika dia masih remaja, seluruh anggota keluarganya adalah Muslim, tetapi tidak selalu istiqamah. Terlepas dari semua ini, hatinya selalu terpikat pada Allah dan Islam. Jika dia menemukan hidup yang sulit atau bermasalah, dia akan shalat dua rakaat dan mengutarakan isi hatinya kepada Allah. Dia belajar untuk menyerahkan diri kepada Allah.

Heinz percaya, umat Islam harus tulus berdoa kepada Allah dan membaca Alquran setiap hari. Inilah yang membantunya melewati masa remaja yang sulit. Saat dia menjadi lebih kuat, orang mengubah persepsi mereka tentang dia dan mulai menghormatinya.

Dia mengatakan, jika bertindak malumalu, apologetis, orang akan memarginalkannya. Tapi, jika dia tidak terlalu peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain. Karena tahu orang akan menghormatinya, orang lain akan mengakui eksistensi diri ini.

Heinz berkata dengan pasti, "Orang-orang menghormati karakter seperti itu. Orang-orang menghormati jika Anda menjadi diri sendiri. "

Dia percaya kita tidak berutang apa pun kepada teman atau kelompok kita bersama dan kita seharusnya menjadi diri kita sendiri. Dia menyarankan, siapa pun yang baru memeluk Islam untuk tidak mencoba menjadi seperti orang lain. ed: erdy nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement