Dua bulan kemudian, Caristan memutuskan untuk mengenakan jilbab. Akan tetapi, langkahnya itu ternyata mengundang reaksi yang cukup keras dari keluarganya. “Ibu saya mengirimkan surat sebanyak empat halaman kepada saya. Isinya berupa ungkapan kekecewaan ibu atas keputusan saya mengenakan jilbab,” kata Caristan.
Kata-kata ibunya di dalam surat sempat menyurutkan niat Caristan untuk berjilbab. Namun, tanpa di sangka-sangka, putrinya yang masih kecil justru mengajukan pertanyaan yang tidak terduga kepadanya. “Putriku bilang, 'ibu berjilbab karena Allah atau karena nenek?' Pada saat itu saya hanya bisa menangis karena pertanyaan anak itu seakan-akan menampar saya,” kata perempuan itu lagi.
Kini, sudah hampir dua tahun lamanya, Caristan menikmati hidayah Islam. Sampai hari ini, ia terus berusaha menjalankan semua perintah Islam secara istiqamah. Barakalllahu laka.