Senin 21 Aug 2017 17:07 WIB

Vancraenenbroek Temukan Kebahagiaan dalam Islam

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Mualaf
Foto:

Awalnya, kata Vancraenenbroek, dia agak kesulitan ketika harus menjelaskan kepada orang tua atau teman-temannya tentang keislamannya. Namun, syukurlah mereka semua secara perlahan-lahan mulai mencoba memahami pilihan hidupnya tersebut.

“Menurut sebagian orang, keputusanku (menjadi mualaf) mungkin tampak seolah-olah untuk menyenangkan hati suamiku saja, tapi itu tidak benar. Suamiku bahkan mengatakan, mau menjadi Muslimah atau tidak itu sepenuhnya aku yang menentukan,” ujarnya.

Di samping itu, negara asalnya, Slovakia, bisa dikatakan tidak memiliki rasa toleransi yang baik terhadap Muslim. Oleh karenanya, hal itu juga menjadi tantangan tersendiri bagi Vancraenenbroek saat mengunjungi orang tuanya di kampung halaman.

“Aku yakin, Allah akan membantuku untuk melalui semua tantangan itu. Yang pasti, aku menjadi Muslimah karena aku memang merasa sangat bahagia dalam Islam,” katanya.

Sampai hari ini, Vancraenenbroek masih ingat betul semua perbuatan buruk yang pernah dilakukannya sebelum menemukan Islam. Untuk itu, dia tidak pernah berhenti mengharapkan pengampunan dari Allah SWT atas dosa-dosanya pada masa lalu.

“Aku percaya Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku pun selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik sebaik yang aku bisa,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement