Setelah masa hidup yang begitu pahit, Austin akhirnya mendapat kebahagiaan. Islam membawanya pada hidup yang begitu baik. Namun, suatu hari ia merasa khawatir, bagaimana nasib ke depan hidupnya. Bagaimana jika Waseem dan Jumaana membuangnya seperti ayah dan ibunya di masa lalu. Jika demikian, dengan siapa ia akan tinggal.
Setiap hari ia pun menengadahkan tangan, memanjatkan doa agar Allah membantunya. Hanya Allah, satu-satunya yang dapat membantu Austin. "Aku berdoa begitu keras setiap hari, lebih dari lima kali sehari, meminta Allah untuk membantuku," ujarnya.
Doanya terijabah, ia kemudian diadopsi oleh suami-istri Muslim. Yang mengadopsi Austin pun bukan lain adalah Waseem dan Jumaana. Austin sangat gembira dan bersyukur. Ia merasa kedamaian dan kebahagiaan yang sangat saat bersama mereka. Saat ini ia telah menjadi pemuda tampan dan telah enam tahun berislam.