Senin 10 Jul 2017 19:23 WIB

Islam Selamatkan Roe dari Broken Home

Mualaf (ilustrasi)
Foto: huffingtonpost.com
muslim amerika

Setelah berkeliaran hidup tak jelas, Austin menemukan harapan baru. Takdir Allah mempertemukannya dengan sepasang suami-istri Muslim bernama Waseem dan Jumaana. Suami-istri itu membawa Austin ke rumah mereka. Dengan sabar mereka membimbingnya untuk sembuh dari jeratan narkoba. Dari sini, kebahagiaan Austin dimulai.

 

Austin berangsur pulih dari ketergantungan. Ia berusaha meredam amarah, apalagi ia belum diizinkan keluar rumah orang tua Muslim tersebut. Untuk sekolah, Austin mendapat home schooling. Namun, Austin merasa begitu damai. Ia hidup nyaman meski dengan orang asing.

 

Makin lama hidup bersama Waseem dan Jumaana, Austin memperhatikan perilaku mereka. Setiap hari, Austin mendapati keduanya rajin beribadah. Rasa penasaran tumbuh di hati Austin. Ia pun mulai bertanya, mengenai ritual shalat dan agama Islam. Austin ingin ikut serta beribadah. Ia pun minta ibu barunya mengajarkannya shalat. Austin merasakan sesuatu hal berbeda, sesuatu yang baru dalam hidupnya, yang membawa kedamaian yang sangat.

 

"Aku berpikir itulah saatnya aku berhenti menjadi anak nakal dan memikirkan hal lain. Aku merasa lebih tenteram dan damai. Aku merasa begitu ingin menjadi seorang Muslim tapi tak tahu bagaimana caranya. Aku pun berkata pada mereka, "Saya ingin menjadi seorang Muslim," ujarnya.

 

Mendengar keinginan Austin, Waseem dan Jumaana begitu gembira. Mereka memeluknya kemudian memberi pengetahuan mengenai Islam kepadanya. Mereka tak mau Austin menjadi mualaf karena bukan dari keinginan hati. Setelah membaca banyak buku-buku anak tentang Islam, Austin makin jatuh cinta pada risalah yang dibawa Rasulullah. Ia pun kemudian memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Waa'il Abdul Salaam. Saat itu usianya baru 10 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement