Jumat 09 Jun 2017 14:11 WIB

Kari Ann: Azan Panggilan Paling Kuat dan Dalam

Mualaf (Ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
azan (ilustrasi).

Bagi Kari, aktivitasnya menulis naskah drama dan puisi adalah salah satu caranya untuk terus meningkatkan tingkat spiritualitas dan emosionalnya. Berdamai dengan dirinya sendiri dan dunia yang ditemuinya semakin brutal. “Ketimbang berjibaku melawan dunia, aku lebih baik membiarkan konflik yang aku alami mengalir dalam drama yang kubuat,” katanya.

Telah banyak naskah drama yang digubah Kari. Bahkan, beberapa di antaranya membuat perempuan yang lahir di Boston, AS, ini meraih sejumlah penghargaan. Ia pernah memenangkan peng hargaan Academy of American Poets Prize di Universitas New York pada 1972.

Puisi-puisinya pun telah diterbitkan dalam The Humanist dan majalah lainnya. Sementara itu, esai dan artikelnya dipubilkasikan dalam sejumlah jurnal. Drama gubahannya juga telah ditampilkan dalam sejumlah pentas seni di San Francisco dan Chicago.

Meski dia merepresentasikan konflik dalam drama yang dibuatnya, Kari sangat yakin bahwa tak ada konflik dalam Islam meskipun dia tak bisa menutup mata akan adanya sejumlah pergolakan di antara kelompok Islam di negara-negara Timur Tengah. Tetapi, dia yakin Islam paralel dengan kedamaian.

Kari adalah salah satu da ri banyak mualaf yang ter ke sima dengan lantunan azan. “Hal yang membuat aku merasa pada level yang sa ngat dalam ketika mendengar azan,” katanya. Azan adalah panggilan yang sangat kuat dan dalam. “Yang mampu meredakan ombak di lautan dan menghentikan kapal yang bergoncang hebat.” 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement