Selasa 16 May 2017 12:30 WIB

Berawal dari Ikut Berpuasa, Don Trammell Peroleh Hidayah

Mualaf (ilustrasi).
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- “Perjalananku menuju Islam cukup berbelit. Namun, pada akhirnya, itu membawaku pada penantian kasih sayang Allah,” ujar Don Trammell, memulai kisahnya menuju hidayah.

Perjalanan Don hingga memeluk Islam membutuhkan waktu yang tak singkat. Prosesnya cukup panjang dengan awal mula ketika ia bertugas di Kairo, Mesir. Di sana, Don mendapat banyak teman Muslim yang membantunya hingga akhirnya melabuhkan hatinya pada Islam.

Namun, sebenarnya, kontak Jon dengan Islam kali pertama telah terjadi sebelum ia pindah ke Negeri Piramida. Saat itu, Don tengah bekerja di Finlandia, sekitar 1999. Ketika bekerja di sebuah perusahaan software di sana, ia bertemu dengan seorang wanita Mesir. Keduanya berkenalan lewat chat dan memiliki keperluan diskusi membahas mengenai teknologi nirkabel.

Selama membahas teknologi nirkabel, Don banyak menyela diskusi mengenai agama. Ia bertanya banyak hal mengenai agama yang dianut wanita Mesir itu, Islam. “Sepanjang percakapan kami, aku bertanya lebih banyak tentang Islam dan mengapa ia percaya dengan apa yang dia yakini. Dia sangat sabar dan sangat baik menjelaskan Islam kepada saya,” ujar Don, dikutip OnIslam.

Sejak kecil, Don tumbuh besar dengan pendidikan agama yang minim. Ia beragama, namun tak mendalami keimanannya pada Tuhan. Namun, sang ibu mendidiknya dengan sangat baik serta mengajarkannya hal-hal luhur. Keingintahuan Don pada Islam dalam rangka pencarian Tuhan di hatinya. Ia mencari makna sejati kehidupan yang sebenarnya.

“Aku percaya pada Tuhan, tapi aku tak meyakini Dia sebagai pencipta dan pengatur takdir saya. Aku merasa di tanganku sendirilah putusan nasib. Dengan kata lain, bisa dikatakan aku hidup dengan membuat aturanku sendiri,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement