Selasa 09 May 2017 15:47 WIB

Julius Germanus: Islam Angkat Derajat Manusia

Rep: Dia/Berbagai Sumber/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bila Allah telah berkehendak dan memberikan hidayah kepada seseorang, tak ada seorang pun yang mampu menolaknya. Dan bila Allah tidak menghendakinya, seberapa pun baiknya akhlak orang itu, tetap saja ia tidak akan beriman.

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS al-Qashash [28]: 56).

Hal itu pula yang dialami oleh Julius Germanus, guru besar bahasa Arab asal Hungaria. Kendati intens mempelajari agama yang dianutnya terdahulu, atas hidayah Allah, ia pun akhirnya memeluk agama Islam dan menjadi pembelanya yang sejati.

Ia pun kemudian mengganti nama baptisnya dari Julius Germanus menjadi Abdul Karim Germanus. Awalnya, ia adalah seorang orientalis terkemuka asal Hungaria dan seorang akademisi yang telah mendunia. Perjalanan spiritual Germanus dalam mencari Islam menyita hampir separuh perjalanan hidupnya.

Dia  menggambarkan kisah keislamannya itu sebagai 'bangunnya sebuah kehidupan baru'. Dengan kata lain, ia bagaikan seekor singa yang telah lama tertidur dan kemudian bangkit.

Dalam buku Islam, Our Choice, diungkapkan awal perkenalan Germanus dengan Islam. Ia mulai mengenal Islam pada saat masih menjadi mahasiswa di Turki. Pria kelahiran Budapest, Hungaria, pada 1884 ini dibesarkan dalam nuansa agama Kristen yang sangat taat. Kedua orang tuanya memberikan nama Julius Germanus.

Setelah lulus dari Universitas Budapest, dia memutuskan untuk mengambil spesialisasi bahasa Turki. Pada 1903, dia pergi ke Istanbul untuk melanjutkan sekolah. Dia diterima di Universitas Istanbul dan mengambil program studi bahasa Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement