Rabu 26 Apr 2017 14:35 WIB

Craig: Islam Selamatkan Saya dari Hal Jahat yang Disediakan Dunia

Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Craig Robertson dibesarkan seba gai penganut Katolik Roma. Pemuda asal Vancouver, Kanada, ini menghabiskan masa awal kanak-kanaknya dengan mengunjungi gereja. Namun, ketika beranjak remaja, ia mulai menolak segala konsep agama dan ketuhanan. Dia mulai ragu dan menganggap agama adalah omong kosong belaka. 

Perubahan ini sungguh di luar perkiraan mengingat saat masih kecil, Craig sangat saleh. Dia belajar agama Katolik dengan rajin. 

Suatu ketika, Craig kecil pernah bertanya pada sang ibu, “Apakah agama kita yang paling benar?” tanyanya. Jawaban sang ibu hingga sekarang masih terngiang di telinga Craig. “Craig, semua agama sama. Semua agama bagus,” katanya. Namun, jawaban tersebut bagi Craig tidak terdengar benar. “Kalau semua benar, lalu apa pentingnya aku mempelajari agamaku?” ujarnya. 

Pada masa remaja, hidup Craig dipenuhi penderitaan dan rasa sepi. “Orang tua mencoba mengajakku bicara. Namun, aku sangat marah dan tidak menghargai mereka,” katanya.

Craig kemudian lulus dari SMA pada musim panas 1996 dan berharap kehidupannya akan berubah menjadi lebih baik. Ia diterima di sekolah teknik dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi.

“Setelah itu, aku bisa membuat banyak uang. Dengan begitu, aku akan sangat bahagia.” Demi mencapai keinginannya itu, ia bahkan mempergunakan se bagian waktunya untuk bekerja di sebuah restoran cepat saji. 

Beberapa minggu kemudian, sebelum sekolah mulai, Craig diajak pindah dari rumah dan tinggal dengan teman satu tempat kerja. “Bagi aku, ajakan tersebut adalah jawaban dari masalahku. Aku akan melupakan keluarga dan bersama-sama temanku sepanjang waktu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement