Selasa 18 Apr 2017 14:36 WIB

Juan Galvan Temukan Tujuan Hidup dalam Islam

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto:

Setelah memeluk Islam, Galvan merasa telah menemukan tujuan hidup yang selama ini dicarinya. Tujuan hidup bukanlah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat, melainkan kita harus menerima Tuhan sebagai Tuhan.

"Kita orang Islam mengetahui sifat dari Sang Pencipta. Dengan demikian, kita dapat memahami tujuan kita diciptakan, yaitu sebagai hamba dari Sang Pencipta," ujarnya.

Galvan lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga pemeluk Katolik yang taat. Keluarga Amerika keturunan Meksiko dikenal memiliki kecintaan yang sangat mendalam pada keluarga dan agamanya. Bahkan, sang ayah kerap berkata kepada Galvan, Ibuku seorang Katolik, dan aku akan mati sebagai seorang Katolik.

Kendati berbeda keyakinan, Galvan mengakui bahwa hubungan dengan keluarga besarnya sangat baik. Kedua orang tua, saudara laki-laki, dan lima saudara perempuannya tinggal di Pampa, Texas. Di waktu luangnya, Galvan sesekali waktu menyempatkan diri untuk mengunjungi mereka.

Kesempatan tersebut ia gunakan untuk berbincang-bincang dengan sang ayah. Bahkan di sela-sela percakapan tersebut, terkadang keduanya saling bercanda terhadap agama masing-masing. Mengapa kamu berdoa kepada karpet itu, tanya ayahnya.

Tapi, mengapa ayah memasang patung orang yang telah mati di dinding? Balas Galvan seraya menunjuk salib Yesus yang ada di ruang keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement