Selasa 07 Mar 2017 18:47 WIB

R Zakaria Subiantoro Mencatat Isi Materi Khutbah Jumat

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga mengikuti Khataman Akbar Nusantara Mengaji di Masjid Siti Rawani, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Subiantoro, kehadiran sang buah hati ini ternyata melunakkan sikap ayahnya yang sejak saat itu menjadi seorang kakek. Apalagi, sejak menjadi Muslim, Subiantoro tak putus-putusnya mempererat silaturahim dengan ibu dan ayahnya serta keluarga dari pihak istri.

Pada akhirnya, hubungan Subiantoro dengan ayah kandungnya perlahan-lahan kembali pulih. Sang ayah menerima komitmen anaknya itu, termasuk dengan tidak lagi mempersoalkan peralihan iman.

Saya selalu tunjukkan ke ibu bahwa setelah saya Islam, saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik, ya itu (dalam hal) kebiasaan diri ataupun tali silaturahim. Hingga akhirnya, anak pertama saya lahir, hati Ayah pun menjadi luluh, ujarnya.

Tahun 2000 merupakan puncak karier Subiantoro dalam dunia perbankan. Ia menjadi direktur utama sebuah bank konvensional di Jawa Timur. Namun, tujuh tahun kemudian Subiantoro mengundurkan diri dari jabatannya dan pada 2008 mulai merintis usaha sendiri sebagai pedagang.

Dengan berwirausaha, Subiantoro lebih memiliki waktu untuk banyak hal, termasuk mengikuti pelbagai kajian Islam. Ia menyebut, hanya sejak 2000 dirinya mulai serius mendalami seluk-beluk Islam secara intens.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement