Senin 13 Jun 2016 04:01 WIB

Tiga Warga Palembang Mualaf di Bulan Ramadhan

Rep: Maspril Aries/ Red: Hazliansyah
Mualaf
Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pada bulan Ramadhan 1437 H tiga orang warga Palembang mendapat hidayah dari Allah SWT. Mereka memeluk Islam menjadi mualaf setelah sebelumnya mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Hari ini ada tiga orang yang menyatakan memeluk Islam menjadi mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Cheng Ho Sriwijaya dan satu orang di sekretariat PITI Sumatera Selatan,” kata Ahmad Afandi Ketua Persatuan Islam Tauhid Indonesia (PITI) Sumatra Selatan (Sumsel), Ahad (12/6).

Menurut Didi panggilan Ahmad Afandi, tiga orang mualaf tersebut adalah seorang perempuan bernama Wenny yang sebelumnya menganut agama Budha dan dua orang laki-laki yaitu Slamet Kurniawan yang sebelumnya penganut Kristen dan satu orang lagi penganut Katolik.

“Dia minta namanya jangan ditulis dulu di media,” ujar Didi.

Proses pengucapan dua kalimat syahadat di Masjid Cheng Ho berlangsung setelah shalat zhuhur dengan dibimbing ustaz Agus Salim dengan disaksikan puluhan jemaah masjid yang terletak di kawasan Jakabaring.

“Slamet Kurniawan mengucapkan dua kalimat syahadat setelah shalat Ashar di sekretariat PITI,” kata Achmad Affandi.

Salah seorang mualaf, Wenny saat mengucapkan dua kalimat syahadat suaranya bergetar kemudian diiringi dengan tangis yang tak kuasa dibendungnya. Para jemaah masjid Cheng Ho pun ikut larut dalam perasaan haru.

Menurut Wenny sebelum menjadi mualaf dalam tiga tahun terakhir ia kerap ikut berpuasa pada bulan Ramadhan walau suka bolong.

“Saya selalu jawab agama saya Islam, dan hari ini saya sudah sudah sah menganut agama Islam menjadi seorang muslimah,” kata perempuan yang bekerja sebagai karyawan perusahan swasta.

Ahmad Didi menjelaskan, seseorang akan disebut mualaf selama empat tahun, dan selama itu juga harus belajar mengenai Islam termasuk tata cara ibadah.

“Mari kita doakan saja semoga bisa bertambah dan semakin banyak yang memperoleh hidayah untuk menjadi muslim. Tidak ada paksaan sesorang untuk memeluk agama Islam. Semua tergantung dari niat masing-masing,” ujarnya.

PITI Sumsel menurut Ahmad Afandi siap membantu siapa saja yang ingin memeluk Islam dan belajar Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement