Ahad 20 Mar 2016 09:55 WIB

Warga Malaysia Wakafkan Alquran untuk Dakwah Pesantren Mualaf

Pesantren Mualaf
Pesantren Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan Annaba Center Indonesia kedatangan tamu dari Malaysia. Beliau adalah Bapak Zainuddin, pensiunan tentara Kerajaan Malaysia yang saat ini giat berdakwah.

Datang bersama dua orang kerabatnya, Ibu Cece dan Ibu Yenci, mereka disambut hangat oleh sekretaris pesantren Ustaz Ozi Setiadi dan Ustaz Idham Cholid. Adapun maksud kedatangan mereka ketika itu adalah untuk mewakafkan 300 buah Alquran untuk sarana pembelajaran para santri Annaba Center Indonesia.

Ustaz Ozi menuturkan, sebelumnya Ibu Cece selaku mediator yang menghubungkan Bapak Zainuddin dengan pesantren Annaba Center Indonesia sudah terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan pimpinan pesantren, yaitu KH Syamsul Arifin Nababan. Akan tetapi, berhubung kiai sedang berada di luar negeri, tidak dapat menerima secara langsung kehadiran rombongan dan kemudian mewakilkannya kepada Ustaz Ozi.

“Sebelumnya, sudah ada pembicaraan antara Pak Kiai dan Ibu Cece bahwa akan ada bantuan wakaf Alquran dari saudara-saudara kita dari Malaysia melalui Pak Zainuddin. Namun, berhubung Pak Kiai sedang berada di Amerika, beliau tidak bisa secara langsung menerima bantuan tersebut dan mewakilkannya kepada saya. Insya Allah, bantuan yang diberikan berupa 300 buah Alquran ini nantinya akan diperuntukkan pengembangan dakwah, khususnya sarana belajar bagi para santri, baik yang ada di pesantren pusat maupun cabang yang nantinya akan dibangun,” ujar Ustaz Ozi.

Setelah memberikan bantuan wakaf Alquran tersebut, rombongan menyempatkan diri untuk melihat-lihat pesantren putra dan putri. Pada kesempatan itu pula, Pak Zainuddin memberikan beberapa pesan kepada para santri agar tetap semangat dalam menuntut ilmu, apalagi para santri yang berlatar belakang mualaf tersebut telah mendapatkan hidayah yang tidak didapatkan oleh semua orang.

“Kita harus tetap semangat dan bekerja keras agar semakin memahami Islam kerena tidak semua orang diberi hidayah oleh Allah untuk bisa memeluk Islam,” kata Pak Zainuddin dengan logat khas Melayunya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement