REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Belum lama ini, Pesantren Pembinaan Muallaf Yayasan An Naba Center Indonesia telah meresmikan pesantren mualaf khusus putri. Turut hadir dalam peresmian enam orang qori internasional.
Pimpinan pondok pesantren, KH. Syamsul Arifin Nababan mengungkapkan bahwa sebenarnya tugas utama pembinaan aqidah para mualaf ada pada pemerintah, dalam hal ini kementerian agama. Akan tetapi, sebagai warga negara yang baik, yang peduli terhadap sesama, maka Annaba hadir menjawab problematika para mualaf dengan mendirikan lembaga khusus yang diperuntukkan bagi para muallaf.
“Para muallaf terusir dari keluarganya, bahkan tidak jarang mereka harus mengalami kekerasan, ancaman, teror, bahkan putus sekolah dan dikeluarkan dari tempat mereka bekerja mencari nafkah, hanya untuk memperjuangkan aqidah Islam. Inilah yang saya dan rekan-rekan perjuangkan atas dasar persaudaraan ukhwah islamiyah. Wujud nyata persaudaraan yang berdasarkan atas ukhwah islamiyah itu kami wujudkan juga dengan membangun pesantren muallaf khusus putri setelah sebelumnya pesantren muallaf putra telah berdiri.”, tutup kiai.
Acara peresmian tidak hanya berlangsung secara meriah, tetapi juga sangat khidmat terlebih pada saat para santriwan Annaba Center membacakan lantunan ayat suci Alquran, suasana yang hening dan sejuk terasa pada saat mereka membacakannya. Hal ini disebabkan para santri, sedikit banyak, memahami makna ayat yang mereka baca mulai dari awal surat al-Baqarah sampai dengan pertengahan juz satu pada ayat tersebut.
Suasana ini pun berlanjut usai kata-kata sambutan yang disampaikan oleh tokoh pemerhati mualaf, bapak H.M. Fitno, Wali Kota, dan pimpinan pesantren, yaitu ketika para qori Internasional membacakan ayat-ayat Alquran suasana terasa begitu religius, hingga tak sedikit terdengar suara teriakan takbir yang keluar dari para audience disebabkan lantunan ayat suci al-Quran yang teramat merdu dibacakan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
