Senin 05 Oct 2015 15:29 WIB

Kurban Terbaik Mbah Painem

Mbah Painen bersama relawan LMI
Foto: MCI Jawa Timur
Mbah Painen bersama relawan LMI

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perjuangan tim Mualaf Center Indonesia (MCI) Jawa Timur saat mendistribusikan hewan kurban menemukan mutiara insiratif. Ketika berada di Dusun Ngerendeng, Desa Sumberoto, Donomulyo, Malang, tim MCI Jawa Timur bertemu seorang yang begitu luar biasa dalam mempertahankan akidah Islam. Sosok itu Mbah Painem, 75 tahun.

Sejak dua tahun lalu, Mbah Painem memeluk Islam. Di usianya yang senja, Mbah Painem hidup mandiri. Hasil panen ketela yang tak seberapa ditukarnya dengan mukena. Mulailah ia belaja shalat. "Islam membuat hidupnya lebih tenang, dulu saat belum mengenal Islam hidupnya selalu was-was dan ketakutan, kematian salah satunya," kata dia kepada Tim MCI Jatim dalam bahasa Jawa kental.

Sejak itu, muncul keinginan Mbah Painem berkurban.Dengan keterbatasannya, dijalani dengan hari-hari makan nasi berteman sambel, kadang ada tempe dan tahu. Tapi Mbah Painem lega tahun ini bisa berkurban.

"Ngko lek dipundhut sing kuoso, aku wes ayem hatiku, wes iso qurban ( nanti bila dipanggil sama Allah, udah tenang hatinya karena sudah bisa berqurban)" ujar Mbah Painem.

Dalam setahun, Mbah Painem menyiapkan kurban terbaiknya. Dengan memelihara kambing. Setiap hari, pagi dan sore Mbah Painem ngarit (cari rumput) dan air. Rumah ke sumber air sekitar 300 meter. Peliharaannya dia jual,waktu itu laku 1.3juta, uangnya mbah painem titipkan ke Ustadz Elianto yang menjadi Dai LMI sekaligus PJ salur Qurban di daerah Donomulyo.

Saat mendekati kurban Mbah Painem datang dengan membawa uang 200 ribu rupiah dan berpesan " tukokne hewan qurban sing gedhe yo le". pesan Mbah Painem ke Ustadz Elianto

Mbah Painem yang tidak pernah sekolah rajin shalat jamaah di Masjid, walau malam hari untuk tunaikan sholat Isya pakai center untuk menerangi jalan yang dilaluinya. Hujan pun datang ke masjid sambil sandalnya dicangking karena jalan licin sekali.

Sumber: Mualaf Center Indonesia Jawa Timur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement