Jumat 26 Jun 2015 17:05 WIB

Pesantren Mualaf Annaba-Center Bekali Santri Ilmu Kesehatan

Syamsul Arifin Nababan
Foto: RAHMAN SADLY/REPUBLIKA.CO.ID
Syamsul Arifin Nababan

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN --  Pesantren Pembinaan Mualaf Yayasan An Naba Center Indonesia melakukan pembekalan terhadap para santri. Sebanyak 48 santri Mualaf diberikan pembekalan Kursus Dakwah Kesehatan oleh LKC Dompet Dhuafa sebagai mitra dakwah strategis An Naba Center yang dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni Selasa-Rabu (23-24/6).

Melalui kursus singkat tersebut diharapkan agar kelak para santri yang berasal dari berbagai wilayah, ketika kembali kepada masyarakat, mereka memiliki bekal pengetahuan kesehatan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan di masyarakat.

 

Pimpinan pesantren KH. Syamsul Arifin Nababan mengatakan, kerja sama antara pesantren An Naba Center dengan LKC Dompet Dhuafa sangat diperlukan guna memperkuat pondasi dan keterampilan para santri agar mereka dapat berjuang dalam berbagai medan karena memiliki bekal kemampuan yang mendukung.

“ Ini adalah hal baru bagi para santri, akan tetapi pelatihan kesehatan ini sangat diperlukan sebagai bekal bagi mereka kelak untuk berjuang mendakwahkan agama Islam di daerah asal.”, tutur pak kiai.

dr. Muhammad Ridlo selaku pimpinan LKC mengemukakan harapannya terhadap program yang dijalankan tersebut “Kita berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan dengan mendirikan program lainnya, diantaranya Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren-Red) ditempat ini” ungkap direktur LKC Dompet Dhuafa itu.

Acara yang diakhiri dengan pengobatan gratis untuk para santri serta buka bersama diakui salah satu santri merupakan acara yang sangat menarik. Hal ini dapat menjadi tambahan khazanah keilmuan yang selama ini sedang didalami.

 “Acara ini sangat luar biasa sekali, dengan adanya kursus dawah kesehatan ini, saya berharap kelak bisa memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat luas sepanjang pengetahuan yang saya dapatkan, dan terutama sekali untuk para santri dapat mengetahui dan menyadari tentang pentingnya kesehatan”, ungkap Fairuz Al-Islam (21), salah satu Santri An-Naba Center Asal Nusa Tenggara Timur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement