Selasa 02 Jun 2015 16:17 WIB

Cerita Mualaf Jalani Puasa Pertama

mualaf (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi mualaf, bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan meningkatkan kualitas iman. Namun, dalam pelaksanaannya tidaklah mudah.

Ketua Umum Mualaf Center Indonesia (MCI), Steven Indra Wibowo mengatakan, ada saja pengalaman yang dialami mualaf ketika menjalani puasa. Utamanya, mereka yang masih sembunyi-sembunyi. "Ada yang sahur diam-diam, kemudian menolak makanan karena alasan diet. Kalau saya dahulu sering nolak makan karena alasan diet," kata dia Selasa (2/6).

Pengalaman itu, kata dia, berlanjut pada jelang Hari Raya Idul Fitri. Ada mualaf yang beralasan bermain basket padahal niatnya mau shalat Ied.

"Ada juga mualaf yang enggak mau ketinggalan tarawih pura-pura ada ekstra kulikuler pada malam hari. Eh..niatnya itu ketahuann ibunya, kemudian ibunya itu menerima keislaman anaknya. Masya Allah, ini hadiah langsung dari Allah enggak pakai pending, kontan alias tunai diberikan kebahagiaan," paparnya.

Namun, tak jarang ada mualaf yang merasa sedih ketika Lebaran. Ini karena, mereka hanya merayakannya tidak bersama keluarga. Tetapi kesedihan itu hilang ketika keluarga besar umat Islam menyambut hangat mereka dengan menggelar open house.

"Karena Allah menghadirkan banyak kebahagiaan dihati kita saat kita tahu setiap jiwa yang dilembutkan hatinya untuk bersyahadat adalah mereka yang dipilih spesial oleh Allah untuk masukan kedalam syurga-Nya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement