Jumat 15 May 2015 17:30 WIB

Abdur Raheem Green: Shalat, Cara Berdoa yang Indah

Mualaf (ilustrasi).
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdur Raheem Green suatu hari melihat bagaimana seorang pria Mesir melaksanakan shalat di tengah rutinitas kerja. Rasa kagum pun muncul.

"Apa yang dilakukannya sangat berkesan. Ini cara berdoa yang begitu sederhana dan indah. Saya ingin menirunya," kata dia seperti dilansir Onislam, Jumat (15/5).

Pada hari berikutnya, Green berada di toko buku yang berada di sebuah masjid. Dilihatnya buku tentang Muhammad dan Shalat. "Wow, ini yang sedang saya cari," kata dia.

Saat antusias itu muncul, ada petugas toko buku bertanya kepadanya. "Apakah Anda Muslim," tanya petugas itu. Green sempat bingung apa yang harus dijawabnya.

"Apakah saya seorang Muslim. Apa yang dimaksud dengan pertanyaan itu," tanya dia dalam hati. "Lalu saya bilang, saya percaya hanya ada satu Tuhan, yakni Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya,"

Petugas itu lalu menerangkan kepada Green bahwa saat ini sudah waktunya shalat Jumat. Diajak Green mengikuti shalat Jumat. "Dari apa yang saya ingat, semua orang ingin mengajari saya tentang Islam. Saya merasakan sesuatu yang fantastis," kata dia.

Pada akhirnya, Green menerima Islam. Namun, ini barulah awalan. Green rupanya belum sepenuhnya menerima Islam. "Saya merasakan dua tahun paling menyedihkan setelah menjadi Muslim. Saya alami kesulitan beradaptasi. Dan Allah memberikan peringatakan kepada saya dengan cara yang begitu keras," kata dia.

Green memahami, hanya ada satu cara agar ia kembali ke jalan Islam. Ia mulai penuhi kewajiban shalat lima waktu. "Saya berjanji kepada Allah untuk memperbaiki diri," kata dia.

Alhamdulillah, sejak itu Green mulai secara perlahan menemukan jalan keluar dari masalahnya. Ia menggambarkan situasi itu seperti keluar dari sebuah gedung penuh rintanga.

"Bayangkan, saya mencoba menemukan jalan keluar dengan menggedor pintu sendiri, memukul diri sendiri, terjatuh, dan gelap," ucapnya.

"Alhamdulillah, Islam telah memberi saya rasa tanggung jawab. Ini yang disukai orang tua saya soal perubahan yang saya lakukan. Orang tua menjadi sayang dan hormat dengan apa yang saya pilih. Mereka pun mengakui Islam adalah hal baik bagi saya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement