Kamis 14 May 2015 10:21 WIB

Abdul Raheem Green: Kebenaran itu Seperti Anda Dihajar Mike Tyson

Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdur Raheem Green mulai mencari jawaban atas pertanyaan yang selama ini berputar dikepalanya. "Hari ini saya akan mencari kebenaran. Mencari dan melihat agama-agama lain," kata dia seperti dilansir Onislam, Kamis (14/5).

Ketika berusia 19 tahun, Green kembali berlibur ke Mesir. Di sana, ia terlibat dialog dengan Muslim. Dalam dialog itu, awalnya ia membela keyakinan lamanya. Namun, memasuki dialog pembela itu justru membuat Green terasa aneh.

"Anda percaya Tuhan Anda Anak Allah. Anda percaya Tuhan Anda mati disalib. Jadi, Anda percaya Tuhan Anda mati?," begitu pertanyaan yang diajukan kepada Green.

"Saya seperti dihajar Mike Tyson dengan pertanyaan yang memperlihatkan adanya irasionalitas dalam keyakinan saya. Tentu saja saya tidak percaya Tuhan mati. Anda tidak bisa membunuh Tuhan," tanyanya.

Setelah dialog itu, Green merasa pusing. Ia merasa berada di satu perjalanan yang tidak mudah. Ada efek yang dirasakanya. "Anda bisa mengatakan itu pencerahan. Anda tidak pernah berpikir apalagi melihat Islam," kata dia.

Namun, Green mulai merasa frustasi dengan apa yang dialaminya. Rasa frustasi itu mendorongnya membuat kepercayaan sendiri. Tapi itu tidak lama, Green justru memperbanyak kesibukan agar melupakan apa yang dicarinya.

"Saya katakan lupakan agama, lupakan spiritual, lupakan semua," kata dia.

Pada tahapan ini, Green memutuskan pindah ke Amerika. Harapannya, ia bisa mendapatkan mimpi Amerika yang banyak didengarnya. Tapi ia juga mendengar kabar lain yang menyebut warga Saudi hanya cukup duduk di unta lalu berteriak 'Allahu Akbar' mereka mendapatkan kekayaan yang besar.

"Pasti ada sesuatu di sana," kata dia.

Di luar rutinitasnya itu, Green kembali teringat dengan buku yang sempat dibacanya. Ia sempat membaca Alquran. "Saya termotivasi membaca Alquran. Saya benar-benar ingin membacanya," kata dia.

"Saya ingin melihat apa yang dikatakan dalam Alquran. Apakah ada sesuatu dibaliknya. Jika saya pernah membaca sebuah buku yang berasal dari Allah, Alquranlah buku itu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement