Senin 02 Mar 2015 11:32 WIB

Mualaf Butuh Pembinaan Iman dari Saudara Islamnya

Rep: C13/ Red: Karta Raharja Ucu
Mualaf Center Indonesia
Foto: Mualaf Center Indonesia
Mualaf Center Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sejumlah mualaf mengaku tidak membutuhkan pembentukan yayasan mualaf seluruh Indonesia dari anggaran pemerintah. Mereka juga tidak mengutamakan ekonomi sebagai kebutuhan yang diprioritaskan.

Ustaz Nababan, pendiri Pesantren Mualaf mengungkapkan, pemerintah tidak perlu membentuk yayasan yang menaungi mualaf dari seluruh Indonesia. Ia menyarankan pemerintah memberdayakan komunitas atau organisasi swasta yang selama ini membina para mualaf.

“Lebih baik anggarannya dibagikan ke organisasi atau komunitas terpercaya yang telah membina para mualaf,” ujar Ustaz Nababan saat ditemui di pertemuan mualaf, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/3).

Ustaz Nababan yang juga tokoh mualaf ini berpendapat, yayasan demikian tidak akan berjalan dengan baik. Menurutnya, pembentukan yayasan mualaf juga akan menimbulkan kecemburuan sosial.

“Penganut baru agama lain juga akan cemburu. Sebab tugas negara itu bukan hanya mendukung Islam saja, tapi seluruh umat beragama yang ada di Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan agar pemerintah memberikan anggaran untuk membangun yayasan para mualaf. Upaya ini dilakukan agar bisa memberikan perhatian kepada para mualaf baik akidah, kemampuan maupun ekonomi.

Terkait perhatian pemerintah maupun umat Islam pada umumnya, Ustaz Nababan menegaskan para mualaf belum mendapat perhatian secara signifikan. Bahkan, dia menambahkan, dirinya belum mendengar adanya pelatihan terhadap mualaf yang dilakukan oleh pemerintah langsung maupun lembaga yang membawahinya.

Menurut Ustaz Nababan, perhatian masyarakat terutama umat Islam terhadap saudaranya yang baru itu masih sangat kecil. Dia mengungkapkan, masyarakat yang memiliki pengalaman yang serupa dengan mualaflah yang biasanya membantu para mualaf. Menurutnya, mereka lebih perhatian dibandingkan dengan umat Islam yang terlahir sebagai Muslim.

Ustaz Nababan menyatakan, pada umunya para mualaf sangat membutuhkan pembinaan iman, agama dan akhlak. Selain itu, sisi finansial juga dibutuhkan dalam memberdayakan mualaf. Sebab, menurutnya, banyak para mualaf yang harus terusir dari keluarga yang kemudian mengalami kekurangan dalam kehidupan ekonominya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement