Selasa 16 Dec 2014 16:29 WIB

Negarawan Maroko Bimbing Mualaf Prancis

Rep: c14/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi).
Foto: Onislam.net
Mualaf (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Almarhum Abdullah Baha merupakan sosok penting dalam perpolitikan negara Maroko. Saat meninggal pada 7 Desember 2014 lalu, dia masih menjabat sebagai Menteri Negara pada pemerintahan Perdana Menteri Maroko, Abdelilah Benkirane.

Pada saat pemakaman jasadnya, Raja Maroko, Muhammad VI, bahkan menyampaikan, almarhum merupakan sosok negarawan teladan bagi seluruh bangsa Maroko. Menurut Raja Muhammad VI, Abdullah Baha mewariskan jejak-jejak keteladanan, terutama mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

Dan kata-kata sang raja terbukti. Pada Kamis (11/12) lalu, Oussama Benkirane, putra Perdana Menteri Abdelilah Benkirane, berziarah ke makam almarhum Abdullah Baha di Kota Marrakech, Maroko. Turut menemaninya pula, putra almarhum Abdullah Baha.

Namun, tidak disangka-sangka, ketika Oussama dan temannya datang, sudah ada seorang laki-laki yang tak dikenal mereka, sedang bersimpuh sambil menangis di dekat pusara almarhum Abdullah Baha. Mereka berdua lantas menghampiri pria itu dan menyapanya.

“Pria itu ternyata berkebangsaan Prancis,” kata Oussama Benkirane, seperti disampaikannya sendiri via akun Facebook miliknya, Sabtu (13/12). Demikian seperti dilansir Morrocco World News, Senin (15/12).

Laki-laki itu selanjutnya menceritakan kepada Oussama, dirinya merupakan Mualaf. Dia sedang mengenang jasa-jasa almarhum Abdullah Baha, yang sudah memperkenalkan Islam kepadanya.

Dia sangat bersyukur, Allah berkenan memberikan hidayah-Nya melalui perantaraan almarhum. Karenanya, kata Oussama, pria itu merasa begitu terpukul akan kepergian mendadak Abdullah Baha untuk selama-lamanya. Abdullah Baha meninggal dalam sebuah kecelakaan kereta api di Bouznika, Maroko, pada Ahad (7/12) lalu.

Pria itu juga menuturkan, segera setelah dia mendengar kabar duka kematian Abdullah Baha, dirinya langsung gegas bertolak dari Prancis menuju Maroko. Menurut pria itu, almarhum telah mencerahkan jalan hidupnya. Islam begitu menentramkan batinnya dalam pencarian akan kebenaran sejati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement