Selasa 25 Nov 2014 16:18 WIB

Soal Pembinaan Mualaf, Pemerintah Harusnya Juga Aktif

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
mualaf (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Wakil Ketua Paguyuban Mualaf Sunda Kelapa (MASK) Alisya Fianne mengakui Alquran, buku panduan Islam dan fasilitas bagi mualaf masih minim.  "Kami para mualaf ingin lebih dalam belajar mengenai Islam, namun masih terbatas," kata Alisya kepada ROL, Selasa (25/11).

Alisya menilai fasilitas dan pembinaan jangka panjang terhadap mualaf merupakan hal yang utama. Menurutnya, hal itu untuk mencegah rasa pesimis mereka setelah memeluk agama Islam.  "Bukan hanya dana yang kami butuhkan, tapi pembinaan jangka panjang dari semua pihak terkait," ujar Alisya.

Alisya berharap umat Muslim di Indonesia dapat membantu para mualaf untuk mendapatkan pendidikan yang lebih dalam tentang Islam. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat ikut serta lebih aktif dalam pembinaan mualaf di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement