Senin 16 Jul 2012 23:16 WIB

Gerda: Islam Membuatku Bahagia (3)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerda resmi menjadi muslim beberapa bulan setelah mencari literatur tentang Islam dan Alquran. Ia merasakan perbedaan besar. Usianya baru 21 tahun, tapi seolah ia merasakan telah mengenal Tuhan sejak lahir.

"Mungkin, tak ada yang percaya, bahwa aku merasakan perbedaan setelah menjadi muslim," ujar Gerda yang lahir dan besar di lingkungan keluarga Kristen taat tersebut. (baca: Gerda: Islam Membuatku Bahagia 1).

"Tuhan membuatku melihat matahari dengan cara yang berbeda saat masih menjadi penganut Kristen. Matahari adalah anugerah yang berikan Allah SWT kepada umat manusia. Ia tunjukan kepedulian-Nya sehingga kita tidak merasa dingin," tambahnya.

Kini, Gerda merasa bahagia dengan apa yang diperolehnya saat ini. Ia berharap, seluruh dunia merasakan nikmat perubahan yang dialaminya. (baca: Gerda: Islam Membuatku Bahagia 2)

Menurutnya, saat ini banyak individu dan bangsa bertikai dengan satu sama lain. "Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah cara hidup Islam diterapkan di seluruh dunia. Dengan begitu, kita akan membangun masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita, insya Allah," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement