Rabu 22 Mar 2017 15:40 WIB

Di Balik Kesuksesan Suami Ada Peran Istri

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Pada pasangan suami istri tak kunjung memiliki anak bisa jadi masalah yang mengganggu keharmonisan hidup.
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sementara itu, Maysaroh terus mencatat bagaimana perkembangan bisnis tuannya itu. Tidak lupa, budak milik Khadijah ini juga menuliskan betapa karakteristik Rasulullah sebagai pedagang yang jujur telah ikut menyukseskan misi dagang Khadijah ke Syam. Sesampainya di Makkah, kesaksian Maysaroh itu semakin membuat Khadijah kagum terhadap kepribadian Rasul.

Di sisi lain, sebenarnya Rasulullah sendiri juga menyimpan kekaguman terhadap Khadijah. Dalam diri Khadijah, ada sifat perempuan tangguh yang mampu menjalankan bisnis dengan sukses. Tidak berbeda halnya dengan kaum pria pada masa itu.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, Nabi mengenang kata-kata pamannya, Abu Thalib, mengenai Khadijah binti Khuwailid:

"Aku (Abu Thalib Red) tidak memiliki harta yang banyak, sedangkan kebutuhan zaman semakin hari kian mendesak. Umur telah kita lalui dengan sia-sia tanpa ada harta dan perniagaan. Lihatlah Khadijah."

"Ia mampu mengutus beberapa orang untuk menjalankan perniagaannya. Sehingga, mereka mendapatkan hasil (keuntungan) dari barang yang dijual. Andaikan engkau (MuhammadRed) datang kepadanya (untuk menjalankan niaga Khadijah), maka dengan keutamaanmu dibandingkan dengan yang lainnya, tentu tidak akan ada yang menyaingimu."

Bagaimanapun, kesaksian Maysaroh mengenai sosok Muhammad memengaruhinya. Kini, Khadijah jatuh hati terhadap pria berjuluk al-Amin tersebut. Akhirnya, Khadijah mengutus Maysaroh kepada Muhammad menyampaikan pesan khusus, yakni lamaran dari Khadijah kepadanya.

Muhammad menceritakan perihal lamaran ini kepada para pamannya. Tidak lama kemudian, Hamzah bin Abdul Muthalib mendampingi Muhammad untuk datang kepada ayahanda Khadijah, Khuwailid bin Asad. Muhammad bermaksud meminang Khadijah menjadi istri.

Lamaran pun diterima. Muhammad memberikan mas kawin berupa 20 ekor unta muda, yang merupakan jenis terbaik di seluruh Jazirah Arab. Saat pernikahan ini terjadi, Muhammad  berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah binti Khuwailid 40 tahun.

Pasangan berbahagia tersebut kemudian dikaruniai enam orang anak, yakni Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Adapun Qasim meninggal dunia dalam usia dua tahun. Abdullah pun dipanggil ke haribaan-Nya ketika masih kanak-kanak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement