Jumat 30 Dec 2016 21:00 WIB
Hijrah

Berhijrah, Peggy Melati Sukma: Semua Berawal dari Shalat Malam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Peggy Melati Sukma
Foto: Republika/Musiron
Peggy Melati Sukma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2013 merupakan masa-masa terberat bagi Peggy Melati Sukma. Pesohor Muslimah itu sempat mengalami depresi  cukup hebat. Hal ini diungkapkan perempuan kelahiran Cirebon itu saat berbincang-bincang dengan Republika, Selasa (20/12) lalu.

Dua tahun lamanya sosok yang pernah tersohor dengan ekspresi "pusiiing!" di sinetron Gerhana itu bergumul dengan kegelisahan. Apa-apa yang telah dibina selama dua puluh tahun terakhir, dia mengatakan, mulai hancur berantakan. Hidupnya seperti kehilangan arah.

"Saya menjadi sosok yang tak mampu mengendalikan diri. Lalu, itu berdampak pada relasi saya dengan sekitar. Pada bisnis saya. Sehingga, saya banyak kehilangan orang-orang dekat. Bahkan, saya kehilangan rumah tangga saya," ujar Peggy.

Saat itu, Peggy sering pulang larut malam hingga dini hari. Kesibukannya begitu melelahkan. Ia merasa kian tenggelam dan tidak bahagia. "Kok ada hidup yang seperti ini? Saya sempat marah kepada Allah. Kalau Tuhan ada, kok kenapa hidup begini banget? Allah itu mana, kok hidup saya begini?"

Ternyata, hal itu menjadi pengantar baginya untuk berhijrah. Peggy menjelaskan, tidak ada momentum khusus yang menjadi titik balik. Semua berjalan sebagai proses. Itu dimulai dengan kebiasaannya sampai di rumah pada larut malam.

Peggy menyadari, hal itu merupakan kesempatan untuk belajar bangun malam (qiyamul lail). Kemudian, ia mulai berusaha merutinkan shalat tahajud di sepertiga malam. Adapun waktu tidurnya ia ambil ketika menumpang mobil pribadi dalam perjalanan pulang.

Usai shalat malam, Peggy merasa ada kerinduan dari dalam hatinya untuk memperbaiki hubungan dengan Allah. Dia merasa perlu mendapatkan keseimbangan dari ingar-bingar aktivitas selama ini. "Kuncinya memang dalam berhijrah, kita mesti mengenal diri, mengenal Allah. Lalu, sikap yang mesti dilatihkan adalah sabar. Supaya sampai keikhlasannya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement