Senin 25 Dec 2017 15:52 WIB

Menjaga Relik Suci, Mencari Syafaat Nabi Muhammad SAW

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Pedang-pedang Rasulullah
Foto: jurnalhajiumroh.com
Pedang-pedang Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Relik suci milik tokoh-tokoh penting Islam, telah dijaga dengan baik untuk generasi di masa depan. Ia termasuk Alquran yang ditulis pertama kali di masa Utsmaniyah.

Setelah Sultan Selim I yang juga dikenal sebagai Yavuz Sultan Selim menaklukkan Semenanjung Arab, peninggalan suci Islam telah diserahkan pada Utsmaniyah. Dimulai dengan pemerintahan Selim, peninggalan ini dibawa ke Istanbul, ibu kota kekaisaran, dan mendapat perlindungan.

Peninggalan suci yang tua dibawa ke Istanbul oleh Fahreddin Pasha, yang merupakan pembela tanah suci, Makkah dan Madinah, setelah kota-kota tersebut hilang pasca-Perang Dunia I. Kini, relik suci itu dipelihara di bawah perlindungan negara dan lembaga swasta yang mendedikasikan diri untuk pelestarian peninggalan sejarah.

Salah satu lembaga adalah World Sayyids and Sharifs Foundation yang memiliki lebih dari 2.000 relik suci milik Nabi Muhammad SAW, beberapa khalifah dan nabi. Termasuk di antaranya selembar rambut Nabi Muhammad SAW yang diambil oleh teman-temannya setelah perjalanan malam.

Selain itu ada sebuah surat undangan misionaris Islam yang ditulis kaisar, cincin Nabi Muhammad, penutup makam Musa dan manik-manik Uwais al-Qarani. Pemeliharaan dan perbaikan relik juga termasuk bagian dari Kiswah lama (kain yang menutupi Ka'bah di Mekah), yang diubah oleh Nabi Muhammad sendiri bersama teman-temannya.

Seorang konsultan relawan World Sayyids and Sharifs Foundation, Taner Akku mengatakan, kepada Anadolu Agency (AA) bahwa ada banyak relik suci di yayasan tersebut. Mereka dibawa oleh tokoh-tokoh penting dan terhormat di dunia Islam.

"Ada beberapa peninggalan unik di antara relik yang mereka lindung. Misalnya, untaian rambut nabi yang diambil saat Malam Perjalanan, hingga kini masih terjaga,"  ujarnya.

Banyak pihak mengetahui bahwa lembaga terus menjaga dan memelihara peninggalan Islam secara bertahun-tahun. Sehingga banyak orang membawa apa yang mereka miliki.

"Orang lain yang datang ke atelier kita untuk pemeliharaan relik juga dapat meninggalkan beberapa barang peninggalan," katanya. Oleh karena itu, jumlah relik terus meningkat dari hari ke hari.

Dia mengatakan, bahwa semua relik suci di dunia harus dilestarikan tanpa ada keuntungan. "Kami tidak menyatakan bahwa kami adalah pemilik peninggalan ini. Bila sesepuh kami meminta kami untuk menyerahkannya kepada orang lain, kami akan melakukannya," kata konsultan tersebut.

Relik suci ini sering dipamerkan pada pengunjung selama bulan Ramadhan dan hari-hari suci lainnya. Seorang pensiunan pejabat agama, Ali Yksel, juga menjelaskan, bahwa peninggalan suci tersebut merupakan sumber kebanggaan bagi dunia Islam.

"Bagian dari kemeja berdarah Mus'ab Ibn 'Umair, yang menjadi martir dalam Pertempuran Uhud, cincin Abu Bakr, teman setia sang nabi, adalah salah satu reliknya," kata dia. Selain itu, ada untaian rambut Nabi Muhammad SAW yang dimasukkan ke dalam permata cincin Ali sehingga terlindungi dalam peperangan.

Dalam kondisi biasa, tidak mungkin sehelai rambut bisa tahan ribuan tahun. Namun, karena kaca yang melindunginya terbentuk dari tempaan api 10.000 - 20.000 derajat Celcius, maka dengan ajaib ia bisa bertahan. "Selama kita terikat dengan relik suci, kita akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad," kata Yksel.

--

Lida Puspaningtyas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement