Selasa 12 Dec 2017 09:06 WIB

Happy Birthday Haji Oma: Sound Of Moslem, Viva Dangdut Musik Indonesia!

Oma Irama dan Rita Sugiarto  di tahun 1970-an.
Foto:
Rhoma Irama memberikan tanda 'VIVA

Harus diakui pula bahwa musik ‘revolusi musik Melayu’ yang dilakukan Oma Irama yang kemudian dinamakan dengan musik dangdut memang terpengaruh pada grup musik rock legednaris The Purple. Ini terlihat pada pilihan warna suara gitar, beat, dan aransemennya.

Soal ini diakui oleh Oma dalam banyak kesempatan. Dia mengaku melakukan hal itu karenatidak ingin musik Melayu lenyap ditelan bumi karena tak diminati anak muda yang kala itu tengah demam atau keranjingan musik rock.  Meski masih samar-samar, saat itu sentuhan ini mulai terlihat dalam lagu hits pertamanya: Begadang. Musik Melayu menjadi lebih rancak, syair optmistis, dan penyanyi tak lagi duduk di bawah.

Yang terpenting lagi sound musicnya dilengkapi aneka suara hasil instrumen musik eletcrik moderen dengan kekuaatn soundsistem ratusan ribu watt. Istilah umumnya, musik Melayu meninggal era ‘musik uthukublung’ yang lampu panggungnya kecil kedap-kedip.

Dalam soal pengaruh The Purple dalam musik Dangdutnya Oma Irama dengan Soneta Grup (dulu grup musik genre ini disebut Orkes Melayu/OM) Wartawan Senior Majalah Aktuil dalam lamannya Facebooknya kembali menulis tentang reaksi Oma pada tahun 1974 ketika mendengar ‘The Purple’ akan menggelar konser di Jakarta. Jejak pengaruh The Purple itu misalnya terlacak pada 'Buta' dan 'Tersesat'.

 

Buyung mengenangkan pertanyaan Oma kepadanya: Apa betul Deep Purple mau show di Jakarta"tanya Oma Irama.

"Kalau memang kejadian,saya mau bawa gerombolan untuk rame2 nonton shownya".Gerombolan? "Maksudnya anak-anak OM Soneta dari tukang gulung kabel,sampai tukang tiup loyang besi.Semuanya saya bawa, biar mereka pada belajar begini nih namanya supergroup".

Oma, tulis Buyung, kemudian menugaskan sekretarisnya untuk membeli tiket konser Deep Purple yang harganya Rp 7.500 per lembar."Supaya anak-anak puas dan bisa mengambil pelajaran. Masyak sih kita gak bisa seperti mereka".

Lalu Apakah OM Soneta mau berubah jadi grup rock?  Oma menjawab, ”Bukan beget maksudnya.Kita tahu semua anak muda suka musik rock,sudah kayak racun sampai ke-kampung-kampung. Nah,  dari situ saya punya ide kalau warna dhangdut kita perkaya dengan musik rock.Dengan harapan anak muda jadi tertarik pada musik dhangdut Dan saya yakin bisa!” ujar Oma Irama.

Dan, memang pada pertengahan 1970-an,  Oma bersama pemain O.M. Soneta,  menunaikan ibadah haji.  Sepulang dari Tanah Suci,  Oma dan Soneta melakukan perubahan radikal. 

Nama Oma Irama dia lengkapi menjadi Raden Haji Oma Irama disingkat Rhoma Irama.  Soneta yang semula orkes melayu, dideklarasikan menjadi ‘Sound of Muslim’.

Perubahan itu bukan sekadar perubahan nama, melainkan penegasan identitas dan pemihakan. Secara fisik,  itu terlihat dari aksi panggung Rhoma dan Soneta yang bersorban.  Secara ideologis, tampak dari pemihakan Rhoma Irama dan Soneta kepada satu-satunya partai politik berasas Islam di zaman Orde Baru: PPP.

Berduet dengan politisi muda PPP yang sedang naik daun,  Drs H. Ridwan Saidi, Rhoma Irama dan Soneta menghentak jagad politik DKI Jakarta. PPP memenangkan pemilihan umum di DKI Jakarta, mengalahkan Golkar yang didukung penuh oleh birokrasi sipil dan militer.

Pada pemilu-pemilu berikutnya, meskipun tidak pernah menjadi pengurus dan caleg,  Rhoma Irama konsisten mendukung PPP. 

Tidak cuma mendukung PPP,  Rhoma Irama acap tampil bersama Toni Ardi menjadi muballigh yang kritis terhadap kebijakan rezim Orde Baru. 

Akibat sikap politiknya itu,  Rhoma Irama diharamkan masuk TVRI,  satu-satunya televisi di masa itu. Beberapa lagunya seperti "Rupiah" dan "Hak Asasi Manusia" dicekal oleh pemerintah.

Namun, berkah dicekal pun ternyata ada. Jalan nasib Oma menjadi legenda tak tertahankan lagi. Melalui siaran radio swasta niaga, dan sekitar 25 filmnya, serta entah berapa banyak konsernya yang dilakukan bersama grupnya Soneta, kini musik melalyu yang kemudian diubahnya menjadi musik dangdut mampu eksis menjadi musik Indonesia moderen. Hebatnya, kazanah musuk dunia pun sudah mengenalnya.

Selamat ulang tahun Bang Haji Oma Irama!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement