Sabtu 21 Oct 2017 06:59 WIB

Definisi Makanan Bergizi, Apa Kata Ilmuwan Muslim?

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era modern saat ini, bertebaran sarjana kesehatan atau kedokteran yang aktif menyuarakan berbagai hal tentang kesehatan, seperti efek buruk mengonsumsi makanan yang tidak sehat, pentingnya olahraga, diet yang tepat, serta pola tidur teratur. Banyak pula kalangan yang menggaungkan kampanye untuk menerapkan pola diet yang sehat. Semua hal itu dilakukan agar masyarakat dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas (kegemukan) dan diabetes.

Yang patut dicatat adalah, semua saran dan anjuran kesehatan itu telah lama dirisalahkan oleh para ilmuwan Muslim dalam buku-buku mereka. Setidaknya, ada lima buku kesehatan terbaik dalam peradaban Islam. Berikut ulasan kelima buku tersebut.

Al-Mujiz Fit-Tibb (The Concise Book of Medicine)

Selain tiga ilmuwan tersebut, masih terdapat pemikir Muslim yang buah pikirannya dijadikan rujukan dalam dunia medis. Ia adalah Ibnu al-Nafis. Ia lahir di al-Qarsh, dekat Damaskus, Suriah.

Pada masanya, al-Nafis menimba ilmu kedokteran di Damaskus, tepatnya pada sekolah kedokteran di Rumah Sakit al-Nuri. Ketika itu, ia dibimbing oleh seorang tokoh bernama Muhadhab al-Din al-Dakhwar.

Sepanjang kariernya, al-Nafis telah melahirkan sejumlah karya penting dalam bidangnya. Di antaranya adalah kitab al-ShamiI Sina'a al-Tibbiyya (Comprehensive Book in the Art of Medicine) dan Al Mujiz Fit-Tibb (The Concise Book of Medicine).

Dalam buku Mujiz Fit-Tibb, al-Nafis menjelaskan tentang hubungan antara kegemukan dan penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, pernapasan, serta gangguan endokrtin. Dalam bukunya, ia menulis, obesitas merupakan kondisi yang membatasi kebebasan dalam bergerak dan mengurangi vitalitas. Hal ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan.

''Mereka kerap menderita sesak atau palpitasi, juga menghadapi risiko pecahnya pembuluh darah yang bisa berakibat fatal. Kegemukan juga bisa menyebabkan perdarahan di organ tubuh, seperti otak atau jantung, yang mengakibatkan mereka mati mendadak," kata al-Nafis dalam bukunya.

The Book of Causes and Symptoms

Ilmuwan Muslim masa silam yang juga mewariskan buah pemikiran dalam bidang kesehatan adalah  Najib ad-Din Abu Hamid Muhammad bin Ali bin Umar Samarqandi. Ia adalah seorang dokter asal Persia pada abad ke-13.

Samarqandi dikenal sebagai penulis medis produktif dan memiliki banyak pemikiran tentang medis. Salah satu bukunya yang terkenal adalah The Book of Causes and Symptoms. Di dalam buku tersebut, ia memaparkan secara komprehensif perihal terapi dan patologi.

Karya lainnya yang juga cukup dikenal berjudul, The Book of Food and Drink for Healthy People. Di dalamnya, Samarqandi mendefinisikan tentang makanan bergizi. Menurutnya, makanan bergizi adalah adalah makanan yang mampu menggantikan yang hancur dari unsur-unsur pokok dari bagian tubuh.

Karya-karya para ilmuwan Muslim tersebut secara tidak langsung telah menjadikan ilmu kedokteran sebagai salah satu cabang ilmu yang digali dan dipelajari secara terus-menerus hingga saat ini. Mereka adalah tokoh-tokoh yang memperkenalkan fondasi pertama pada bidang ini melalui buku dan kitab yang disusun secara komprehensif dan sistematis pada masanya masing-masing.

Karya mereka juga telah berkontribusi dalam perkembangan ilmu kimia, khususnya dalam hal pembuatan obat-obatan, termasuk seni meraciknya. Tak heran, umat Islam telah mendirikan toko-toko sejenis apotek dan sekolah farmasi pada abad pertengahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement