Selasa 03 Oct 2017 16:45 WIB

Melampaui Batas

Ibadah/ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ibadah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Rasulullah SAW yang sehari-hari membantu beliau, Anas bin Malik RA menangkap pembicaraan tiga orang lelaki. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim ini, Anas melihat tiga orang lelaki datang ke rumah istri-istri Nabi SAW.

Mereka bertanya bagaimanakah ibadahnya manusia yang digelari Al Amin itu? Mereka mendapat jawaban yang sangat menakjubkan. Rasulullah SAW yang sudah diampuni seluruh dosa-dosanya itu ternyata amat giat beribadah. Ketiga lelaki inipun merasa amalnya selama ini tak ada apa-apanya dibanding amalan sang Nabi.

 

"Apa artinya kita dibandingkan Nabi SAW, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang?" begitu cetus mereka seperti yang ditangkap Anas.

Kemudian, muncul azzam (tekad) untuk memperbaiki diri secara totalitas. Mereka bahkan berniat untuk berbuat baik hingga melampaui batas demi rasa malu melihat betapa hebatnya ibadah Rasulullah SAW.

Salah seorang diantara mereka berkata, "Aku akan shalat malam selamanya." Orang kedua mengatakan,"Aku akan berpuasa sepanjang masa dan tidak akan pernah berbuka." Orang ketiga mengatakan, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya."

Ternyata manusia nan agung, Nabi SAW mendengar janji mereka. Lantas beliau SAW bertanya, "Apakah kalian yang mengatakan demikian dan demikian?" "Benar Ya Rasulullah," jawab mereka.

"Demi Allah," sabda Rasul, "sesungguhnya aku lebih takut kepada Allah dan lebih bertakwa daripada kalian, tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, serta menikahi wanita. Barangsiapa yang membenci sunahku, maka ia bukan termasuk golonganku."

Kita paham bagaimana niat awal ketiga lelaki ini. Mereka adalah seorang Muslim yang bersemangat menambah amal-amal ibadah mereka. Mereka merasa malu kala membandingkan dengan amalan junjugan mereka. Mereka pun lantas memiliki tekad. Sebuah tekad kuat yang kelihatannya baik.

Namun ternyata, bagi Rasulullah SAW janji ketiga orang tersebut bermasalah. Shalat malam dan puasa adalah sebuah ibadah. Mengandung kebaikan tentu saja. Namun jika dilakukan melampaui batas, maka ia menjadi buruk.

Disarikan dari Dialog Jumat Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement