Kamis 26 Nov 2015 09:45 WIB

Ormas Islam Indonesia Berhasil Kembangkan Pemahaman Moderat

Rep: Hannan Putra/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah santri membawa foto-foto tokoh alim ulama NU (Nahdlatul Ulama) saat mengikuti kirab santri dalam rangka Hari Santri Nasional di Kota Temanggung, Jateng, Kamis (22/10).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sejumlah santri membawa foto-foto tokoh alim ulama NU (Nahdlatul Ulama) saat mengikuti kirab santri dalam rangka Hari Santri Nasional di Kota Temanggung, Jateng, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Cendekiawan Muslim Prof Dr Komarudin Hidayat ingin agar pemimpin organisasi kemasyarakatan Islam konsisten untuk memberdayakan kapasitas masyarakat dan membina moralitas umat.

"Jangan sampai ormas hanya dijadikan sebagai batu loncatan untuk berebut kekuasaan. Setelah mendapat kekuasaan malah ikut-ikutan korupsi seperti yang lain," pesan mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut, beberapa waktu lalu.

Ia mencermati, dua ormas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sudah tidak diragukan lagi sumbangsihnya pada bangsa dan negara. Namun, imbuh Komarudin, banyak juga ormas Islam yang lain yang tidak senasionalis kedua ormas Islam tersebut.

“Dengan demikian demokasi dan agama di Indonesia tidak bisa dipisahkan. Karena yang ikut mengembangkan negara ini adalah tokoh-tokoh agamawan. Sejak awal ormas-ormas Islam inilah yang membela dan memperjuangkan negara melawan imperialis,” sebut Komarudin.

 

Ia pun menuntun agar nama besar tersebut harus dijaga dengan konsistensi dalam membesarkan negara. Caranya, ikut berkontribusi membendung radikalisme yang berkembang masif di tengah masyarakat.

“Jasa ormas-ormas Islam yang besar ini juga mengembangkan pemahaman Islam yang moderat. Sehingga kita bisa melihat Indonesia yang suasana keberagamaannya begitu rukun. Kalau ada konflik-konflik skalanya masih kecil,” tegas Komarudin.

Ia pun berharap, ormas Islam terus mengembangkan masyarakat dalam dunia pendidikan dan ekonomi. “Kalau kita hanya mengandalkan negara, akan kecewa,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement