Kamis 08 Oct 2015 21:03 WIB

Jejak Muslim Pertama di Amerika (2-Habis)

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Muslim Amerika
Muslim Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktur Museum Kebudayaan Islam Washington Amir Muhammad menilai kisah Mamout merupakan catatan penting dalam sejarah Amerika.

"Hal ini menunjukkan, Muslim merupakan bagian penting dari sejarah masyarakat Amerika. Ia adalah kepribadian yang nyata, tak hanya dalam lukisan tapi juga dalam pekerjaan dan perilakunya," ujarnya.

Seorang arkeolog dari Washington, Ruth Trocolli, menyatakan, semua jejak peninggalan Mamout membantu masyarakat untuk memahami kondisi para budak, terutama budak Muslim yang hidup pada masa itu.

Namun, usaha untuk menggali peninggalan Mamout menghadapi tantangan. Beberapa tahun lalu, para arkeolog menemukan pemakaman kecil dengan lima kuburan orang Afrika Amerika di dalamnya. Pemakaman itu terletak di dekat lahan milik Mamout. Sayangnya, tidak ada jasad yang cocok dengan deskripsi fisik Mamout.

Rumah Mamout sudah hancur tak kurang dari seabad lampau. Area kolam renang dari rumah yang saat ini berdiri di area tersebut menjadi salah satu kemungkinan lokasi penggalian. Trocolli berharap, ia bisa menemukan barang-barang seperti sumur, jamban, gudang bawah tanah, atau bahkan makam Mamout.

"Kisah Mamout sangat penting. Itu adalah kisah tentang orang yang berhasil bertahan. Ia adalah budak yang berhasil membeli kemerdekaannya sendiri," ujar Trocolli.

Sedangkan Awadallah, yang menjadi pemilik lahan tersebut saat ini, mengaku lebih tertarik pada bisnis real estate ketimbang sejarah. Namun, sebagai Muslim Amerika keturunan Palestina, ia menilai, proses penelitian ini sangat penting.

"Saya tahu ada budak-budak Afrika yang merupakan Muslim. Yang saya tidak tahu dan kemudian terkejut, mereka justru sangat dekat dengan rumah saya," ujarnya.

Sekretaris Komisi Seni Rupa Dewan Kota Tua Georgetown Thomas Luebke, seperti dikutip the Washington Post, menyatakan bakal meninjau ulang setiap upaya untuk mendirikan bangunan di atas lahan milik Mamout. Ya, karena lahan itu memiliki potensi arkeologi yang sangat penting dan bermanfaat bagi sejarah AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement