Senin 31 Aug 2015 22:06 WIB

Hikmah Kisah Nabi Nuh: Jaga Keluarga dari Api Neraka Kewajiban Utama

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi kapal yang ditumpangi Nabi Nuh AS dan pengikutnya
Foto: perisai.net
Ilustrasi kapal yang ditumpangi Nabi Nuh AS dan pengikutnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lewat kisah putra Nuh, kita dapat memetik banyak pelajaran. Manusia tak punya kuasa untuk mengubah jalan takdir manusia lain, tapi wajib menyeru seseorang pada kebaikan. Menjaga keluarga dari api neraka adalah kewajiban yang utama. Karena itu, Allah berfirman dalam Surah at-Tahrim ayat ke-6.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Kekuatan doa Sudah beratus-ratus tahun, Nuh berdakwah kepada kaumnya. Akan tetapi, ia sama sekali tidak melihat ada tanda-tanda kebaikan pada diri mereka. Sebaliknya, mereka terus menentang dan mendustakannya dengan segala cara. Putus asa mengharapkan kebaikan dan keberuntungan mereka, Nuh memanjatkan doa.

Tiga ayat terakhir pada Surah Nuh mencatat doa yang menggetarkan itu. "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang- orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya, jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur."

Allah memperkenankan doa Nuh hingga Dia tiada menyisakan seorang pun di antara orang-orang kafir. Ia berfirman dalam Surah ash- Shaffat ayat 75-76, "Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa. Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana besar."

Selepas itu, Allah memerintahkan Nuh membuat bahtera besar untuk menyelamatkan orang-orang beriman dari azab yang akan Dia timpakan. "Sesungguhnya, mereka itu akan ditenggelamkan," demikian firman- Nya. Termasuk, putra Nuh yang lari mencari pertolongan di balik gunung, Kan'an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement