Senin 06 Jul 2015 16:15 WIB

Warga Mesir Nikmati Malam Ramadhan (Habis)

Iftar di Mesir
Foto: AP
Iftar di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Karena Ramadhan sangat spesial buat negara Muslim itu, kedai kopi menawarkan layanan khusus selama Ramadhan selain minuman dan shisha, sementara penyanyi jalanan menghibur pengunjung.

Reda, seorang penyanyi jalanan yang berusia 30-an tahun, sedang tampil di kedai kopi Hussein Nights di seberang masjid dengan menara tinggi di dekat Khan El-Khalili, bersama grup bandnya, yang terdiri atas seorang pemain kecapi dan seorang pemain drum.

"Sebenarnya saya sangat gembira saat menghibur orang-orang ini selama malam Ramadhan yang sangat membahagiakan ini," kata Reda, setelah menampilkan satu lagu terkenal buat hadirin yang menyambutnya dan ikut bernyanyi bersama dia di bagian luar kedai kopi tersebut.

Di Jalan Faisal, yang pada pengunjung, di Provinsi Giza di dekat Kairo, Harafeesh Cafe kelihatan berbeda dibandingkan dengan kedai lain di pusat kota. Tempat itu menampilkan hiasan oriental, langit-langit seperti kubah, lukisan mendiang penulis Mesir dan artis di temboknya dan lentera Ramadhan buatan tangan tergantung di setiap sudut kafe unik tersebut.

"Peran dasar bagi kedai kopi ialah hiburan, tapi Harafessh berusaha memainkan peran budaya juga. Kami menawarkan makanan budaya, terutama saat Ramadhan, termasuk lomba informasi umum, kontes keindahan dan satu band oriental profesional yang menyajikan musik asli Mesir yang unik," kata pemilik Harafeesh Cafe Fakhry Youssef kepada Xinhua di salah satu sudut cafe. Kedai itu diberi nama yang diambil dari mendiang penulis dan peraih Hadiah Nobel Najib Mahfouz.

Lelaki tersebut menambahkan kebanyakan tamunya adalah lelaki dan perempuan yang berusia setengah baya yang menghargai seni klasik. Ia mengatakan Mahfouz sendiri datang ke Harafeesh setiap pekan dan beberapa pelukis serta penulis lain kontemporer juga mengunjungi tempat itu untuk mengarang karya mereka.

Kelompok musik melantunkan musik tradisional yang berkaitan dengan Ramadhan, seperti lagu tua "Ramadhan Gana", yang berarti "Ramadhan telah datang". Setelah itu tampil musik romantis dengan penyanyi terkenal seperti Omm Kolthoum, Abdel-Halim Hafez dan yang lain, berdasarkan permintaan hadirin.

Di tempat lain di Kairo, terutama di Jalan 9 di Kabupaten Maadi, kedai kopi modern juga dipenuhi pengunjung selama malam Ramadhan. Namun mereka condong ke Barat dibandingkan dengan kedai kopi unik di pusat Kota Kairo dan Giza, seperti Fishawi, Hussein Nights dan Harafeesh.

Walaupun kedai kopi adalah tujuan utama buat rakyat Mesir setelah mereka menikmati iftar selama Ramadhan, banyak orang Mesir, terutama remaja, juga sukan berjalan-jalan bersama rekan sebaya mereka di tepi Sungai Nil di tempat terbuka. Mereka membeli es krim dan berondong jagung di tengah kembang api yang meluncur ke udara.

sumber : Antara/Xinhua
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement