Jumat 03 Jul 2015 17:21 WIB

Hikmah Malam Nuzulul Quran

Rep: c93/ Red: Agung Sasongko
Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Foto: Antara
Peringatan Nuzulul Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling agung bila dibandingkan mukjizat lain yang diterima para nabi sebelumnya. Dalam sejarah Islam, abad ke 14 silam, tepatnya di malam Lailatul Qadar tanggal 17 Ramadhan, Alquran diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah yang saat itu berusia 40 tahun di suatu tempat bernama Gua Hira.

Peristiwa tersebut sering diperingati umat Islam sebagai malam Nuzulul Quran. Sehingga, menurut Bendahara Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Alquran lebih penting dari malam Nuzulul Quran itu sendiri.

Itu karena Alquranlah yang bisa membawa kesuksesan di dunia mau pun di akhirat. Sebab, petunjuk Allah hanya terdapat dalam Alquran dan Assunnah.

 

“Dengan adanya peringatan malam Nuzulul Quran, ya intinya bukan peringatannya yang lebih penting. Tetapi, bagaimana isi dari Alquran itu kita pahami kemudian kita impelentasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya,” kata dia kepada ROL, Jumat (3/7).

 

Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Zaki Mubarak mengatakan, pertama kali Alquran diturunkan kepada Rasulullah merupakan momentum perubahan besar yang terjadi bagi kehidupan manusia. Sebab, peristiwa tersebut merupakan awal mula dikeluarkannya manusia dari zaman kegelapan menuju zaman petunjuk.

 

Alquran juga merupakan aturan yang membawa manusia ke dalam kehidupan dengan peradaban yang tinggi. Sebagai contoh, bagaimana Alquran mengajarkan konsep ketuhanan dengan sangat jelas. Begitu pun aturan kehidupan yang detail membuat kehidupan manusia lebih tertata.

 

“Bayangkan saja aturan pernikahan, kalau gak ada pernikahan bagaimana tuh nasib manusia? Belum lagi larangan-larangan perbuatan jahat seperti larangan mencuri, larangan berzina, yang membawa manusia pada peradaban yang tinggi,” kata dia.

 

Zaki melanjutkan, malam Nuzulul Quran tahun ini mestinya bisa menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kemauan untuk mepelajari Alquran. Sehingga, kita sadar bahwa Alquran tidak cukup hanya dibaca huruf-hurufnya, lebih jauh dari itu mempelajari dan mengamalkan Alquran itu lebih penting.

 

“Bagaimana Nuzulul Quran ini bisa menggairahkan orang untuk memasyarakatkan Alquran. Jadi Alquran itu bukan hanya dikagumi atau hanya dipelajari bacaannya. Tetapi, mengamalkannya itu lebih penting,” ujar dia.

 

Zaki menambahkan, cara yang tepat untuk lebih meningkatkan kecintaan kita terhadap Alquran adalah dengan terlebih dahulu mengenalinya secara baik. Cara berikutnya adalah dengan mempelajari makna dan isinya untuk kemudian dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Jadi aplikasikan pula isi Alquran itu dalam kehidupan sehari-hari dan dimulai dari diri sendiri dulu sebelum orang lain. Nantinya orang lain pun akan mengikuti kita,” ucap dia.

 

Lebih jauh Zaki memaparkan, malam Nuzulul Quran ini juga mestinya dijadikan persiapan dalam menyambut malam Lailatul Qadar. Mengingat, pertama kali diturunkannya Alquran bertepatan dengan malam Lailatul Qadar.

 

“Ya lebih persiapkan diri menyambut Lailatul Qadar dan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebab, semakin mendekati akhir itu mestinya ibadah kita semakin meningkat. Apalagi, ada sebagian pendapat yang berpendapat Lailatul Qadar ada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan,” tambah dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement