REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM) memberangkatkan sebanyak 15 dai ke Perkampungan Mualaf Mentawai untuk syiar Islam di Bumi Mentawai Darussalam.
Ketua Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM) Al-Ustadz Muhammad Shiddieq mengatakan, menjelang Ramadhan para mualaf Mentawai meminta untuk dikirimkan dai. Sebab, ujar dia, para mualaf ingin dibimbing untuk beribadah. Sehingga, mereka dapat merasakan bagaimana semarak Ramadhan dapat terasa bagi para mualaf.
"Alhamdulillah, dengan motivasi yang kuat dan penuh keterbatasan, walaupun dengan cara berhutang, YMPM memberanikan diri untuk memberangkatkan 15 dai ke Perkampungan Muallaf Mentawai," tutur ustaz Shiddieq di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (22/6).
Ia menjelaskan, tim dai tersebut telah berangkat ke Mentawai pada Rabu (17/6) lalu. Rencananya, lanjutnya, para dai tersebut akan berada di Mentawai selama 35 hari, hingga 21 Juli mendatang.
Ustaz Shiddieq menuturkan, sebenarnya sudah ada enam dai yang dikirim ke Mentawai. Jumlah tersebut diakui Shiddieq memang sangat sedikit. Sebab, ia mengatakan, keterbatasan angaran yang membuat
YMPM masih terbatas mengirimkan dai. Sehingga, kata dia, masih banyak perkampungan di Mentawai yang sama sekali tidak ada dai.
"Maka di bulan Ramadhan ini kita upayakan ada dai yang kita kirimkan ke Mentawai. Syukur-syukur nanti ada biaya rutin dai sehingga bisa sepanjang tahun dai kita di Mentawai," tuturnya.
Ustaz Shiddieq berharap, para dai tersebut dapat mengembangkan Islam di Bumi Mentawai. Ia juga berharap, akan ada para mushihin yang bersedia membantu penjuangan dakwah di Mentawai. Ia ingin merubah julukan 'bumi sikerei' (Mentawai bumi dukun) di Mentawai, menjadi Mentawai Darussalam (Mentawai bumi yang selamat).
"(Semoga) perjuangan dakwah yang berat ini dapat selalu dijalani dengan ikhlas lillaahi taala, dan Allah SWT menerima amal shaleh kita," kata dia.