Kamis 21 May 2015 14:32 WIB

Pendakwah Televisi Mulai Tinggalkan Kesederhanaan

Rep: Heri Purwata/ Red: Agung Sasongko
Ceramah agama di televisi.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ceramah agama di televisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini kesederhanaan dan kebersajaan para pendakwah yang sudah masuk televisi, tampak sulit diwujudkan. Misalnya, pakaian yang mereka kenakan tak mungkin sederhana. Sebab, kesempatan tampil di televisi akan dimanfaatkan pelaku industri pakaian tertentu untuk mempromosikan produknya.

"Ketika pendakwah mengenakan pakaian merek tertentu, hampir bisa dipastikan akan menjadi tren yang diikuti masyarakat," ujar Pradana Boy ZTF, dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada seminar Pra Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Yogyakarta, Rabu (20/5). 

Selain itu, para pendakwah yang tampil di televisi juga telah memasang tarif yang relatif mahal. Sehingga dapat dipastikan para pendawah tersebut memiliki pendapatan yang tinggi dan gaya hidup yang tidak sederhana.

Menurut Pradana, ketika pendakwah telah menjelma menjadi bagian dari kalangan selebritis, mereka seperti selebritis yang menjadi agen penjaja budaya populer di ranah agama. "Salah satu ciri budaya populer adalah bersifat temporer, fluktuatif, dan semata-mata hiburan," tandasnya.

Akibatnya, kata Pradana, jika agama yang sesungguhnya sebagai pengatur justru diatur, agama yang bersifat abadi dan menjadi stabilisator justru dianggap sementara dan fluktuatif. Selain itu, agama yang seharusnya menjadi tuntunan justru dianggap sebagai hiburan atau tontonan. 

"Kehadiran pendakwah selebritis itu tidak lain hanya merupakan wujud semu kebangkitan agama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement