Selasa 05 May 2015 20:01 WIB

Kunci Kemakmuran Masjid Nurul Hidayah

Rep: Joko Suceno/ Red: Agung Sasongko
Ceramah adalah salah satu metode dakwah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ceramah adalah salah satu metode dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Kemakmuran masjid yang mengalami renovasi besar-besaran di tahun 2006 hingga 2009 ini, tak hanya saat shalat wajib. Sejumlah kegiatan keagamaan juga rutin digelar di masjid ini. Menurut Ketua DKM Nurul Hidayah, H Suheri Haryanto, bidang tarbiyah dakwah, menyelenggerakan kegiatan kajian hadis pada Sabtu bada subuh di minggu pertama.

Kajian takshin digelar Sabtu ba’da subuh di minggu ketiga. Sedangkan kajian Islam diselenggarakan dua kali yaitu pada minggu kedua dan keempat pada Ahad ba’da isya. ‘’Pembicaranya kita undang dari luar seperti KH Athian Ali. Dan alhamdulilah setiap kegiatan tersebut selalu banyak jamaahnya,’’tutur pemilik CV Dewi Utama yang bergerak di bidang keagenan rem kereta api dengan merek Korr Bremse ini, Selasa (5/5).

Tak hanya itu, kegiatan majelis taklim Muslimah menggelar kegiatan setiap Selasa ba’da ashar. Kajian fiqih juga diselenggarakan oleh majelis taklim Muslimah setiap Selasa pagi. Menurut Suheri,  kekuatan masjid ini terletak pada keheterogenitasannya. Setiap Muslim yang berkegiatan di masjid ini tak membawa-bawa kemazhabannya.

Heterogenitas tersebut, imbuh dia, tidak dijadikan penghalang. ‘’Justru menjadi kekuatan bagi masjid ini. Yang pakai kunut silahkan. Yang tidak juga tidak dipersoalkan.  Kita membuat rambu-rambu dalam AD/ART DKM dengan tujuan untuk memperkuat ukuwah islamiah,’’ujar dia.

Masjid ini dibangun pada tahun 1992 seiring perluasan Komplek Arcamanik Endah. Di komplek perumahan ini, ada sebanyak empat masjid yang semuanya menggunakan kata belakang Hidayah. Dari keempat masjid tersebut, kata dia, masjid ini dulunya yang paling jelek. Berkat ukhuwah islamiah yang kuat diantara umat Islam perumahan ini, renovasi masjid secara besar-besran pun dilakukan pada tahun 2006.

Pembangunan masjid diatas lahan seluas 500 meter ini hasil sumbangan umat Islam, baik yang ada di komplek ini maupun yang diluar kota. ‘’Desain, kontruksi, hingga bahan bangunan hasil sumbangan dari jamaah dan umat islam diluar kota,’’tutur dia yang dipercaya sebagai ketua panitia renovasi masjid.

Masjid yang mampu menampung sebanyak 500 jamaah ini pun tergolong nyaman. Jika berada di dalam masjid dan penuh jamaah tak akan terasa panas. Padahal masjid ini tak menggunakan pendingin ruangan.

Salah satu kunci mengapa di dalam masjid ini terasa sejuk yaitu sirkulasi udara dan cahayanya sangat maksimal. Tak hanya itu karpet tebal yang digelar di dalam masjid ini membuat nyaman setiap jamaah yang melaksanakan shalat wajib maupun kegiatan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement