Rabu 29 Apr 2015 12:44 WIB

Shalawat Barzanji, Salam Cinta dari Tanah Jawa (2-habis)

Rep: c38/ Red: Indah Wulandari
Kelompok barzanji melakukan doa syukuran di atas pesawat Celebes Air saat peluncuran perdana pesawat Celebes Air Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, Senin (10/3).
Foto: Antara Foto
Kelompok barzanji melakukan doa syukuran di atas pesawat Celebes Air saat peluncuran perdana pesawat Celebes Air Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, Senin (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID,Nama kitab barzanji ini dinisbahkan kepada nama keluarga pengarangnya, yaitu Syekh Ja’far Al Barzanji dari Kurdistan. Keluarga Barzinji merupakan salah satu keluarga yang sangat terkemuka di Kurdistan bagian selatan pada abad ke-19 hingga abad ke-20.

Keluarga ini tergolong keluarga ulama dan syekh tarekat Qadiriyah yang memiliki pengaruh politik besar. Keluarga Barzanji mengaku keturunan Nabi Muhammad melalui Imam Musa Al-Kazhim.

Keluarga Barzanji dikenal luas di Nusantara setelah cicitnya, Ja’far Ibn Hasan Ibn ‘Abd al-Karim Ibn Muhammad (1690-1764), menulis kitab maulid ‘Iqd al-Jawahir atau lebih dikenal dengan Al-Barzanji. Beliau adalah seorang ulama sekaligus mufti yang dikenal berkat ilmu, akhlak, ketaqwaan, dan kemakbulan doanya.

 Lantunan shalawat dan puji-pujian dalam syairnya memikat perhatian banyak orang, hingga tersebar ke berbagai penjuru negeri.

Selain Barzanji, umat Islam di Nusantara juga mengenal teks Burdah karya Syekh al Busyairi, Diba’i, Syair Rampai Maulid di Melayu, dan sejumlah teks-teks singir sejenis yang berbahasa Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement