REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada tahun 1991, Pendiri Pondok Pesantren Assalam Ustaz Arief Heri Satyawan merupakan dai yang ditugaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk berdakwah di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat di pedalaman ulu Sungai Mahakam.
Pertama kali tiba, ia datangi Barong Tongkok tempatnya bedakwah. Di sana, Arief tinggal di asrama tua TNI Angkatan Darat yang kondisi bangunanya sudah tidak utuh lagi. Meskipun kondisinya sangat terbatas tapi Arief tetap semangat dalam melaksanakan tugasnya.
Ia pun sempat diusir oleh aparat setempat. Namun, pengusiran itu membuatnya semakin mantap berdakwah. Bahkan, Arief bertemu dengan keluarga transmigrasi dari Kuningan yang mewakafkan tanahnya ke lembaga pesantren, dari tanah tersebut dia bangun Pondok Pesantren Assalam.
"Kalau tidak diusir oleh aparat keamanan setempat saya tidak akan punya pondok," ujar Arief saat mengunjungi kantor ROL, Rabu (25/3).
Dari peristiwa tersebut Arief ingin membuktikan bahwa janji Allah kepada hambaNya yang bertakwa benar-benar terbukti. Dia mengutip surah Ath-Thalaq [65] ayat 2-3 “…Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
