Kamis 26 Mar 2015 18:59 WIB

Pembangunan Masjid Perlu Terobosan Baru

Rep: c24/ Red: Agung Sasongko
  Perbaikan masjid yang berasal dari dana donasi masyarakat Indonesia untuk Palestina.    (dok. MER-C)
Perbaikan masjid yang berasal dari dana donasi masyarakat Indonesia untuk Palestina. (dok. MER-C)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Bidang Dakwah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ahmad Yani mengatakan, dalam pembangunan masjid diperlukan desain yang baik agar masjid mampu menampung berbagai macam kegitan sosial masyarakat.

"Selama ini bangunan-bangunan masjid kita memang sudah lebih bagus daripada yang dulu-dulu, tapi tetap saja harus ada upaya-upaya terobosan baru dan kreasi," ujar Yani saat dihubungi ROL, Kamis (26/3).

Yani tidak hanya mengharapkan masjid baik secara fisik saja tapi juga masjid harus mampu menyediakan sarana kegitan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Misalnya anak-anak mau belajar dimana tempatnya, perpustakaan di mana tempatnya, bahkan perlu diupayakan bangaimana dikembangkan masjid tanpa tiang, sehingga tanpa tiang itu jamaah tidak terhalang melihat khatib,"

ujar dia.

Pengurus Pusat DMI memulai secara resmi launching Program Sayembara Desain Arsitetur Masjid (SDAM) dengan menggelar konferensi pers di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, pada Rabu 25 Maret.

Program SDAM ini merupakan kelanjutan dari program revitalisasi akustik masjid yang diinisiasi secara langsung oleh Jusuf Kalla selaku Ketua Umum PP DMI. Program ini sesuai dengan moto beliau saat memimpin DMI, ‘Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid’.

Tujuan utama dari program SDAM ini adalah, membuat panduan yang baku dan lengkap untuk merancang arsitektur masjid, baik dari sisi teknis, estetika (keindahan) maupun aspek syari’ahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement