Kamis 19 Mar 2015 15:57 WIB

436 Masjid di Republik Afrika Tengah Hancur

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam di Bangun tengah melaksanakan shalat berjamaah
Foto: Hausa.ifr.fr
Umat Islam di Bangun tengah melaksanakan shalat berjamaah

REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Hampir 436 masjid di Republik Afrika Tengah hancur selama perang saudara.  Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan, kehancuran masjid ini sangat mengerikan. Apalagi Republik Afrika Tengah dihantui kekosongan pemerintahan.

Setidaknya 5.000 orang telah tewas sejak ketegangan antar sekte di Republik Afrika Tengah Desmeber 2013 lalu. Hampir satu juta penduduk telah mengungsi dari negara berpenduduk 4,5 juta orang ini.

Sebagian besar penduduk yang melarikan diri adalah umat Muslim. Power mengatakan 417 masjid di negara tersebut telah hancur.  Dia sempat mengunjungi satu kota yang tersisa di pemukiman Muslim, Bangui. Di Kota tersebut terlihat penduduk yang mengalami ketakutan.

Beberapa wanita Muslim sangat ketakutan untuk bepergian jika mengenakan cadar. Mereka juga memilih melahirkan di rumah daripada rumah sakit.

Sebelumnya kelompok oposisi Front Populer Renaissance Afrika Tengah dan militan anti Balaka bersitenggang. Mereka bersitenggang karena Seleka telah mengambil alih kekuasaan Maret 2013 lalu.

Saat ini, Uni Eropa dan pasukan Prancis menarikan keluar pasukannya. Sedangkan pasukan penjaga perdamaian PBB masih belum genap dengan kekuatan penuh.

Pasukan penjaga perdamaian PBB, pasukan Prancis, dan operasi militer Uni Eropa telah mencoba untuk menghentikan ketegangan. Tetapi 750 pasukan Uni Eropa meninggalkan negara tersebut akhir pekan lalu tak lama setelah Dewan Keamanan berkunjung.

Menurutnya ini dapat menurunkan keamanan secara drastis. Terlebih pasukan Prancis telah mengumumkan akan melakukan penarikan besar-besaran pasukannya akhir tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement