Rabu 04 Mar 2015 20:48 WIB
IBF 2015

Lima Program Gerakan Ayo Membaca

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Pengunjung melihat koleksi pada stand di pameran Islamic Book Fair ke-14 2015 di Istora senayan, Jakarta, Jumat (27/2).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pengunjung melihat koleksi pada stand di pameran Islamic Book Fair ke-14 2015 di Istora senayan, Jakarta, Jumat (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Ayo Indonesia Membaca (AMind) merupakan implementasi dari ajakan membaca yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi adalah untuk perintah membaca.

Ketua Yayasan AMInd Dedi S Panigoro meyakini, perintah untuk membaca dari Allah SWT akan tetap berlaku sampai kapan pun. Untuk itulah, belum terlambat bagi bangsa Indonesia untuk membudidayakan membaca guna membenahi kualitas bangsa yang saat ini sedang jalan di tempat.

“Indonesia ini kaya, tapi harus kita buktikan dengan Indonesia itu kaya karena kita ada,” ujar Dedi, Rabu (4/3).

Dedi menjelaskan, ada beberapa program unggulan yang akan dilakukan oleh AMInd dalam mewujudkan gerakan Ayo Membaca Indonesia. Pertama adalah dengan digitalisasi buku-buku, agar masyarakat luas mudah untuk mengakses buku-buku yang berisi banyak pengetahuan.

Kedua adalah dengan penyusunan panduan literer dan sistem penjenjangan buku, guna adanya standar dalam pencapaian kualitas literasi anak-anak di skolah maupun di luar sekolah.

Ketiga adalah dengan mengadakan festival Indonesia membaca. Menurut dia nanti AMInd akan menyelenggarakan kampanye membaca secara massif untuk mengedukasi masyarakat, dan mengajak peran serta masyarakat untuk turut membudidayakan membaca.

Terakhir, melakukan pelayaran ekspedisi literasi nusantara. Program ini kata dia adalah dengan berusaha menjangkau daerah-daerah terpencil untuk penyebaran buku-buku, dan juga sekaligus mempersiapkan tenaga pejuang literasi dari berbagai kalangan untuk melatih membaca.

“Jadi perlu intervensi dalam meningkatkan kemampuan membaca, karena kepintaran membaca sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa,” sambung Dedi.

Dalam peluncuran gerakan ini, dilakukan penandatanganan secara simbolis oleh Dedi sebagai ketua yayasan, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta Afrizal Sinaro, panitia penyelenggara IBF dan juga beberapa perwakilan sponsor yang hadir. Selain itu peluncuran ini juga diikuti oleh 500 pelajar dari tingkat SD hingga tingkat SMA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement