REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Umumnya, bangunan masjid ditandai dengan sebuah kubah. Namun salah satu masjid tua di Jalan Muhammad No 17 Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung ini tak dilengkapi dengan ciri khas tersebut.
Sepintas bangunan yang berukuran 14 x18 meter persegi itu tampak seperti rumah tua. Sebagai penanda bahwa bangunan buatan tahun 1953 tersebut sebagai tempat ibadah umat Islam adalah profil berbentuk kubah pada dinding atas bangian depan. Di bawah profil berbentul kubah itu, terdapat sebuah pengeras suara yang mengarah ke depan.
Masjid Yayasan Pendidikan Islam (YPI) ini sudah berdiri lebih dari setengah abad. Bentuk bangunan serta bagian dalamnya tidak ada perubahan yang berarti sejak didirikan pertama kali oleh KH Udung Abdurrachman (almarhum). Meski terlihat kusam dibagian luar, namun masjid ini terlihat asri di bagian dalamnya. Masjid yang menampung sekitar 200 lebih jamaah ini masih dikelola oleh keluarga besar KH Udung yang berasal dari Pondok Pesantren Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
‘’Bentuk bangunan masih utuh. Tidak pernah ada renovasi berarti sejak dibangun oleh Mama Ajengan (KH Udung),’’ujar H Syamsudin, bendahara Masjid Jami YPI kepada ROL, Senin (3/3) .
Ada tiga pintu masuk pada masjid ini. Pintu utama berada di bangian depan bangunan. Pintu yang terbuat dari kayu ini menjadi jalan menuju bagian ruang utama masjid. Sebelum memasuki ruang utama masjid, ada lorong sepanjang dua meter.
Di bagian lorong terdapat dua ruangan di kanan kiri. Kedua ruangan kecil tersebut tidak pernah berubah sejak bangunan ini berdiri. Dua pintu lainnya yaitu berada di samping kanan dan kiri. Di bagian sayap kanan dan kiri terdapat tempat berwudzu. ‘’Kedua tempat wudu tersebut tergolong baru. Tempat wudu pertama ada di bangian depan,’’kata H Syamsudin yang masih kerabat dengan KH Udung. Bersambung..