Senin 02 Mar 2015 18:00 WIB

Menengok Sisa-Sisa Kejayaan Dinasti Mughal (2-Habis)

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah pria menimba air dari sumur untuk kebutuhan wudhu jamaah sebelum shalat Jumat pertama Ramadhan di masjid peninggalan era Mughal, New Delhi, India,
Foto: AP PHOTO/Altaf Qadri
Sejumlah pria menimba air dari sumur untuk kebutuhan wudhu jamaah sebelum shalat Jumat pertama Ramadhan di masjid peninggalan era Mughal, New Delhi, India,

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Kesultanan Mughal mencapai puncak kejayaan di bidang kebudayaan, arsitektur, dan kesenian selama periode kepemimpinan Syah Jehan (1628-1658).

Banyak peninggalan megah yang dibangun semasa pemerintahannya. Beberapa di antaranya yang paling monumental adalah Taj Mahal, Taman Shalimar, dan Masjid Agung Delhi.“Era pemerintahan Syah Jehan menjadi penanda puncak peradaban Mughal.

Namun demikian, ekspedisi militer yang dilakukannya untuk menaklukkan Balkh dan Badakhshan (bagian dari Afghanistan sekarang) nyaris membawa kesultanan tersebut ke ambang kebangkrutan,” ungkap Laura Etheredge dalam buku Islamic History.

Mahakarya MughalKemegahan peradaban Dinasti Mughal tidak terbatas pada Taj Mahal, Taman Shalimar, dan Masjid Agung Delhi saja.

Masih banyak peninggalan lainnya dari kerajaan itu yang dapat kita saksikan sampai hari ini. Sebagian di antaranya bahkan masuk dalam daftar World Heritage Sites (Situs Warisan Dunia) UNESCO.Benteng Lahore (Lahore Fort) yang terletak di Punjab, Pakistan, termasuk salah satu mahakarya arsitektur Dinasti Mughal.

Bangunan kuno yang didirikan semasa pemerintahan Sultan Akbar ini memiliki panjang 426,7 meter dan lebar 340 meter. Beberapa situs terkenal yang berada di dalam kompleks benteng ini antara lain Sheesh Mahal, Gerbang Alamgiri, Paviliun Naulakha, dan Masjid Moti.

Benteng Lahore ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1981.Peninggalan lain yang tidak kalah pentingnya adalah Benteng Merah (The Red Fort) yang menjadi kediaman sultan-sultan Mughal selama hampir 200 tahun (sampai 1857).

Bangunan dengan luas total 103,06 hektare ini terletak di pusat kota Delhi, India.Selain menampung sultan dan anggota keluarganya, Benteng Merah juga menjadi pusat kegiatan pemerintahan Mughal. Istana ini pertama kali dibangun oleh Syah Jehan pada 1648.

“Dinamai Benteng Merah karena dinding bangunan ini dilapisi oleh batu pasir merah,” tulis laman UNESCO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement