Sabtu 28 Feb 2015 15:00 WIB

Jejak-Jejak Kemegahan Dinasti Timuriyah di Uzbekistan (2-Habis)

Karpet di masa Dinasti Timuriyah
Foto: nazmiyalantiquerugs.com
Karpet di masa Dinasti Timuriyah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Islamy Jamil

Para penguasa Timuriyah menaruh perhatian besar terhadap budaya Persia. Mereka membujuk para seniman, arsitek, dan sastrawan untuk berkontribusi membentuk peradaban megah.

Tidak sedikit pula kalangan pejabat Timuriyah memesan salinan naskah tentang seni dan arsitektur Persia untuk dijadikan sebagai koleksi di perpustakaan-perpusatkaan milik mereka. Periode Timuriyah juga menorehkan prestasi besar dalam kesenian mewah lainnya, seperti ukiran logam dan batu giok.

Ekspresi pengkristalan budaya tersebut dapat ditemukan di istana Sultan Husain Baiqara (yang memerintah antara 1470-1506), penguasa Timuriyah terakhir. Pada masa-masa selanjutnya, sebagian tradisi kebudayaan Timuriyah tersebut juga diterapkan oleh dinasti-dinasti Islam lainnya, seperti  Kesultanan Ottoman, Kerajaan Safawi, dan Kesultanan Mughal.

 

Peninggalan sepanjang era kejayaannya, banyak pangeran Timuriyah membantu pembangunan berbagai lembaga keagamaan, seperti masjid, madrasah, dan tempat perkumpulan sufi atau tarekat. Beberapa bukti peninggalannya masih dapat kita saksikan sampai hari ini, antara lain Madrasah Ulugh Beg yang dibangun pada 1417-1420 dengan gaya arsitektur Islam yang khas.

Kompleks Madrasah Ulugh Beg berada di kawasan situs kota tua Registan, Samarkand. Sekolah ini diapit oleh sejumlah menara tinggi. Di halamannya yang berbentuk persegi berdiri sebuah masjid dan ruangan kuliah yang dibatasi oleh asrama tempat para siswa tinggal selama menjalani pendidikan.

Madrasah Ulugh Beg menjadi salah satu peguruan tinggi terbaik pada abad ke-15. Kampus ini berhasil mencetak sejumlah sarjana terkenal di zamannya. Di antaranya adalah filsuf dan penyair besar Persia, Abdul Rahman Jami.

Warisan Dinasti Timuriyah lainnya yang masih dapat dijumpai di Samarkand adalah Masjid Bibi Khanym. Nama tempat ibadah yang selesai dibangun pada 1404 ini diambil dari nama istri Timur Lenk, Bibi Khanym.

Dinding luar masjid ini memiliki panjang 167 meter dan lebar 109 meter. Sementara, tinggi kubah utamanya mencapai 40 meter, dan pintu masuknya setinggi 35 meter. Ada marmer besar dengan kaligrafi Islam yang berdiri anggun di tengah-tengah halaman.

Sayangnya, gempa besar yang terjadi pada 1897 merusak sebagian besar bangunan ini.Selain Madrasah Ulugh Beg dan Masjid Masih banyak lagi peninggalan megah Dinasti Timuriyah di Samarkand. Ini menjadi salah satu alasan ditetapkannya kota tersebut sebagai World Heritage City (Kota Warisan Dunia) oleh UNESCO pada 2001.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement