Rabu 25 Feb 2015 18:18 WIB

Nasyid, Media Dakwah Islam yang Dicintai Kaum Muda

Rep: Riga Iman/ Red: Indah Wulandari
Salah satu grup nasyid unjuk kebolehan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Salah satu grup nasyid unjuk kebolehan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Media dakwah Islam tidak hanya sebatas ceramah dan pengajian. Salah satunya melalui nasyid.

Dalam nasyid yang berarti senandung terdapat pesan-pesan dakwah untuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Sehingga manusia selalu menaati perintah dan larangan Allah SWT sesuai yang terkandung dalam Alquran dan Hadist.

Perkembangan nasyid ini juga merambah Kota Sukabumi. Dari sejarahnya, nasyid mulai dikenal luas oleh masyarakat Sukabumi sejak 1998 lalu hingga sekarang ini.

Salah satu tokoh yang ikut merintis dan mengembangkan seni Islam nasyid di Sukabumi salah satunya yakni ustad Wawan Suhendi (48 tahun).

‘’ Melalui nasyid kita berupaya berdakwah,’’ ujar Wawan, yang membentuk grup nasyid Cahaya Voice ini, Rabu (25/2).

Menurut dia, perkembangan nasyid tidak lepas dari peran para pelajar di sekolah yang tertarik pada nasyid. Mereka menggelar festival nasyid di SMA Negeri 1 Sukabumi pada 1998 lalu. Pada momen tersebut Wawan menjadi salah satu dewan jurinya.

Selepas festival itu, kemudian bermunculan sejumlah grup nasyid termasuk yang dibentuknya Cahaya Voice. Selain itu hampir di semua sekolah Kota Sukabumi telah dibentuk ekstrakurikuler nasyid. Pelajar yang ikut dalam ekstrakurikuler tersebut cukup tinggi.

Wawan mencontohkan, ekskul tersebut misalnya terdapat di SMA 3 Sukabumi, SMA 1 Sukabumi, SMA Albayan Cibadak, dan SMA 4 Sukabumi. Di sekolah tersebut juga terdapat pelatih nasyid yang mengajarkan bagaimana menjadi seorang munsyid atau pembawa nasyid yang baik.

Banyaknya komunitas yang bergelut di nasyid tersebut menyebabkan mereka akhirnya membentuk Sukabumi Nasyid Center (Sunace) pada 2012 lalu. Di mana, ketua pertamanya pada waktu itu adalah Wawan Suhendi.

‘’ Sunace menjadi wadah bagi para munsyid yang ada di Sukabumi,’’ terang Wawan. Komunitas tersebut juga berada di bawah Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN).

Secara rutin terang Wawan, Sunace menggelar festival nasyid. Bahkan, pada 2012 lalu Sunace menggelar festival nasyid tingkat Jabar. Para peserta tidak hanya datang dari Sukabumi melainkan dari daerah lain seperti Cianjur dan Bogor.

Terakhir kata Wawan festival nasyid dilakukan pada 22 Februari 2015 di Gedung Djuang Kota Sukabumi. Istimewanya pada momen tersebut hadir Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang langsung memberikan dukungannya terhadap komunitas nasyid.

Diakui Wawan, para munsyid asal Sukabumi piawai dalam membawakan nasyid secara acapella. Di mana, mereka seringkali menjadi juara dalam ajang perlombaan nasyid di sejumlah tempat.

Salah seorang anggota komunitas Sunace Miftah Subarkah mengatakan, acara festival nasyid di Sukabumi sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.

’’ Para peserta rata-rata berusia 15 tahun hingga 25 tahun,’’ terang dia.

Mereka kata Miftah rata-rata adalah para pelajar dan sebagian di antaranya masyarakat umum. Menurut Miftah festival nasyid ini untuk melakukan syiar Islam melalui media seni.

Harapannya, akan lahir generasi muda yang mencintai seni Islam. Miftah menuturkan, dalam festival ini dilombakan dua kategori yakni solois dan grup. Para pemenang festival akan diberikan piagam penghargaan dan uang pembinaan.

Di sisi lain, Pemkot Sukabumi mendukung pengembangan seni Islam nasyid. Hal ini ditunjukkan dengan mendorong penyelenggaraan festival nasyid yang digelar akhir pekan lalu.

‘’ Kami mendorong pengembangan seni Islam,’’ ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement