Rabu 28 Jan 2015 17:14 WIB

Kiai Said: Setiap Peringatan Maulid, Charlie Hebdo Bikin Kartun Nabi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Edisi Charlie Hebdo yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia.
Foto: Reuters
Edisi Charlie Hebdo yang memicu kemarahan umat Muslim sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siraj mengatakan, kekerasan yang dilakukan terhadap para kartunis majalah Charlie Hebdo tidak bisa dibenarkan.  Pembunuhan terhadap para kartunis tersebut seharusnya tidak dilakukan.

Namun, majalah Charlie Hebdo terus-menerus menghina Rasullah. "Setiap peringatan maulid, majalah Charlie Hebdo bikin  karikatur. Prancis  sendiri sudah memperingatkan mereka, tapi mereka tidak peduli, akhirnya mati,"kata Said di Kantor PBNU Jakarta, Rabu, (28/1).

Sebenarnya, ujar dia, para penghina Rasul itu paling bernar diadili melalui  proses hukum bukan dibunuh. "Namun mereka melakukan pembunuhan itu karena  majalah itu tak henti-hentinya menghina Nabi Muhammad,"ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Said juga menjelaskan kalau saat ini bangsa Eropa merasa khawatir dengan imigrasi besar-besaran dari Timur Tengah. Perang saudara di  Irak, Libya, Suriah membuat orang-orang di sana banyak yang imigrasi ke Eropa.

Apalagi orang Timur Tengah ini, ujar dia, banyak yang memiliki peran ekonomi yang cukup besar. "Orang  Islam di Inggris dan Prancis banyak yang berperan besar dalam perekonomian,"ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement